RASIOO.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor tidak menampik banyak pertambangan ilegal di wilayah Tegar Beriman. Hal itu terjadi karena pengawasan dan pengendalian terhadap usaha pertambangan di Bumi Tegar Beriman masih sangat lemah.
“Pengawasan dan pengendalian kita masih lemah hampir di semua sektor pembangunan, termasuk tambang. oleh karena itu kami mohon bagaimana ini bisa terpadu kaitan dengan pengawasan dan pengendalian tambang, kami di daerah siap mendukung,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Burhanudin, Jumat (20/1/2023).
Baca Juga : Banyak Tambang Ilegal, Pemprov Jabar Akan Bentuk Satgas
Kelemahan pengawasan itu menyebabkan banyaknya penambang liar di Kabupaten Bogor. Tercatat, ada sebanyak 93 perusahaan tambang di Kabupaten Bogor. Namun, yang aktif hanya ada 53 dan sisanya merupakan pengusaha tambang yang ilegal.
Tak hanya itu, Burhanudin mengaku, lemahnya pengawasan terhadap pertambangan di Bumi Tegar Beriman ini menyebabkan kurang terintegrasinya satu kepentingan dengan kepentingan lainnya.
“Sehingga, bagaimana nanti buat konsep yang integrated kaitan dengan lalu lintas pembangunan ini, kepentingan daerah harus dipenuhi, PAD (Pendapatan Asli Daerah) perlu, pengusaha harus digelar karpet merah, aturan dilaksanakan dan lingkungan dijaga,” paparnya.
Sebab, kata dia, potensi tambang di Kabupaten Bogor masih sangat banyak. Sehingga, butuh pengawasan dan pengendalian yang terintegrasi agar kebutuhan masyarakat terpenuhi dan kepentingan para pengusaha tambang pun tercukupi.
“Potensi tambang yang belum ditemukan hanya uranium yang belum kami temukan di Kabupaten Bogor. Bogor diciptakan oleh allah ketika malaikat tersenyum, semua potensi ada,” ungkap Burhan.
Selain itu, ia juga meminta para pengusaha tambang tidak melulu melakukan reklamasi pasca tambang. Ia menyebut bahwa ada konsep yang lebih ekonomis untuk masyarakat di lokasi bekas galian tambang.
“Jaminan tambang harus jelas, saya melihat ketika reklamasi itu tidak selalu bekas galian harus diurug (red: ditimbun tanah), tapi bagaiama konsepnya dalam mengembangkan wisata, bekas galian ditata kembali konsepnya, sehingga bekas galian itu jadi wisata yang indah,” pinta Burhan. (*)
Reporter : Egi AM
Editor Ramadhan
1 komentar