RASIOO.id – Pemerintah Kabupaten Bogor sedang pusing. Perencanaan APBD 2023 yang sudah ditetapkan sebesar Rp 9,14 triliun ternyata meleset.
Ikhwal kepusingan dikarenakan Pemkab salah memprediksi selisih penggunanaan anggaran sebelumnya yang akan dijadikan sumbe pembiayaan netto. Silpa APBD 2022 terkoreksi hanya Rp 250 miliar dari prediksi Rp 600 hingga Rp 700 miliar. Akibatnya APBD 2023 yang sudah ditetapkan masih defisit Rp 400-an miliar.
“Prediksi serapan anggaran (APBD 2022) semula 85 persen tetapi setelah diakumulasi serapan anggaran itu mencapai 90 persen dan Silpa yang diprediksi Rp 700 miliar ternyata hanya Rp 250 Miliar,” ujar Plt Bupati Bogor, Iwan Setiawan, Minggu, pekan kedua Februari 2023.
Untuk menyeleraskan kembali pendapatan dan belanja, Pemkab Bogor merencanakan perubahan parsial I dalam waktu dekat. Bahkan, pembahasan perubahan parsial sudah bergulir. Sementara itu, sejumlah kegiatan pembangunan yang sebelumnya sudah direncanakan belum bisa dilelangkan. Pemkab Bogor merasa khawatir sejumlah kegiatan terkena refocusing.
“Makanya belum ada program yang dilelangkan, karena takut ketika sudah dilelangkan dan ada pemenang tender anggarannya ke refocusing,” imbuhnya.
Baca Juga : Susun RKPD 2024, Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto Tegaskan Program Samisade Dilanjut
Berdasarkan data lelang di laman lpse.bogorkab.go.id, per 23 Januari 2023 baru empat paket kegiatan yang dilelang. Paket lelang meliputi belanja jasa konsultasi perencanaan bangunan sederhana sebesar Rp358,2 juta, belanja natura pakan-pakan ayam layer dan pakan ayam starter Rp867,5 juta.
Selain itu, belanja makan dan minum aktivitas lapangan pada sub kegiatan pemusatan latihan daerah, ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan Rp 2,1 Miliar, dan belanja natura dan pakan natura RSUD Leuwiliang Rp6,2 Miliar.
Adapun untuk pekerjaan non tender jumlahnya cukup banyak, antara lain untuk biaya kegiatan rapat, hingga sewa gedung.
Seperti diketahui, Pemkab Bogor bersama DPRD Kabupaten Bogor menetapkan APBD 2023 pada akhir November tahun lalu. APBD 2023 ditetapkan sebesar Rp 9,14 triliun. Pendapatan daerah ditargetkan sebesar Rp 8,5 Triliun, dan defisit Rp642 Miliar akan ditutup dari pembiayaan netto. Pembiayaan netto bersumber dari selisih penggunaan anggaran tahun sebelumnya.
Adapun belanja daerah dialokasikan untuk peningkatan infrastruktur desa, pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, gaji P3K dan dana kelurahan sesuai mandat surat Kementerian Keuangan.
Dalam surat Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Nomor S-194/PK/2022, beberapa kegiatan yang dianggarkan dalam APBD 2023 Kabupaten Bogor yakni, program bantuan keuangan infrastruktur desa bertajuk Satu Miliar Satu Desa (Samisade) sebesari Rp407 miliar. Kemudian anggaran kelurahan Rp19 miliar .
Adapun untuk memenuhi Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 84 tahun 2022 tentang Pedoman Penyusunan APBD 2023, Pemkab Bogor memberikan porsi anggaran untuk sektor pendidikan sebesar 27 persen, sektor kesehatan 15,70 persen, sektor infrastruktur 19,33 persen dan dana transfer ke desa 17 persen (*)
I don’t think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article. https://www.binance.com/bg/register?ref=W0BCQMF1