RASIOO.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melaksanakan kegiatan Diseminasi Audit Kasus Stunting (AKS) periode pertama tahun 2024 di Gedung Korpri, Cibinong, Kamis, 12 September 2024. Acara ini merupakan bagian dari upaya pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia (RAN PASTI) tahun 2021-2024.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bogor, Puskesmas Kampung Manggis, Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Bogor, Camat Dramaga, Kepala Desa Sinarsari, TP PKK Kecamatan Dramaga, TP PKK Desa Sinarsari, serta jajaran Pemerintah Kabupaten Bogor.
Hadir pula tim pakar dari berbagai bidang, seperti dr. Ajeng Normala, SpOG, MM., FISQua dari Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), dr. Emilda, Sp.A dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Ahmad Hisbullah A, MSi dari Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Gizi Indonesia (AIPGI), serta Nurafni, S. Psi., M. Psi dari Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI).
Mewakili Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Sekretaris DP3AP2KB, Asep Fahrudin, menjelaskan bahwa Audit Kasus Stunting telah dilaksanakan sebanyak lima kali sejak tahun 2022 hingga 2024. Pelaksanaan ini didukung oleh Tim Audit Kasus Stunting yang dibentuk berdasarkan Keputusan Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting nomor 463/0724-DP3AP2KB.
“Audit Kasus Stunting periode pertama ini dilaksanakan di Desa Sinarsari, Kecamatan Dramaga, dari bulan Januari hingga Agustus, dan hasilnya didesiminasikan hari ini,” jelas Asep.
Dalam diseminasi tersebut, Tim Audit Kasus Stunting Kabupaten Bogor memaparkan hasil audit periode pertama, menganalisis rencana tindak lanjut, serta memandu sesi diskusi dan tanya jawab dengan para peserta. Hasil diskusi ini akan menjadi masukan penting dan melengkapi kajian AKS yang telah dilaksanakan.
Asep menekankan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi kendala-kendala yang dihadapi selama audit periode pertama, serta mengidentifikasi rencana tindak lanjut untuk audit berikutnya. Pelaksanaan audit berikut akan dilakukan di salah satu kecamatan terpilih berdasarkan hasil evaluasi dari tahun ini.
“Semoga kegiatan ini dapat meningkatkan kepedulian masyarakat dan memperkuat peran keluarga dalam mempercepat pencapaian target, terutama dalam membangun budaya hidup bersih dan sehat. Hal ini sangat penting dalam mewujudkan Kabupaten Bogor menuju ‘zero stunting’ pada tahun 2024,” tandas Asep.
Simak rasioo.id di Google News