RASIOO.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menggandeng sejumlah rumah sakit swasta dan RSUD di wilayah Kabupaten Bogor dalam upaya validasi data serta penguatan jejaring layanan untuk program penanggulangan Tuberkulosis (TBC).
Kegiatan ini berlangsung pada Rabu, 9 Oktober 2024 di Harris Hotel Cibinong City Mall, dengan tujuan meningkatkan keterlibatan rumah sakit dalam mewujudkan Kabupaten Bogor bebas Tuberkulosis.
Wakil Supervisor (Wasor) Tuberkulosis Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Aan Setiawan, menyampaikan bahwa validasi data menjadi fokus utama dalam kegiatan tersebut. Data kasus pasien yang telah ditemukan hingga pengobatan yang diberikan, serta pasien yang dinyatakan sembuh, menjadi prioritas validasi.
Data yang diperoleh akan dimasukkan dalam laporan SITB (Sistem Informasi Tuberkulosis) agar dapat memberikan gambaran yang lebih akurat.
“Dengan data yang valid, kami bisa mengetahui jumlah pasien TB secara lebih tepat, sehingga penanganan bisa dilakukan dengan program yang optimal dan perencanaan ke depannya bisa lebih baik,” jelas Aan dalam rilisnya, Kamis, 10 Oktober 2024.
Selain itu, Sukarni, perwakilan Koalisi Organisasi Profesi Indonesia untuk Penanggulangan Tuberkulosis (KOPI TB) dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Bogor, menekankan pentingnya akurasi data dalam upaya eliminasi Tuberkulosis.
Menurutnya, data yang valid sangat penting untuk perencanaan, pemantauan, dan evaluasi program, serta identifikasi daerah dengan prevalensi TB tinggi.
“Data yang akurat memungkinkan kita mengukur keberhasilan program dan menemukan area yang masih perlu diperbaiki,” kata Sukarni.
Dalam penanggulangan TBC, strategi Directly Observed Treatment Short Course (DOTS) juga terus diterapkan.
Tenaga kesehatan RS Bina Husada, Erni, menjelaskan bahwa strategi ini dilaksanakan dengan pengecekan Tes Cepat Molekuler (TCM), pemeriksaan torak, hingga pengawasan pengobatan oleh Pengawas Menelan Obat (PMO).
“Strategi ini bertujuan untuk mencapai angka kesembuhan yang tinggi, mencegah putus berobat, serta mengatasi efek samping obat dan resistensi,” jelas Erni.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya Pemkab Bogor dalam memperkuat penanganan Tuberkulosis dan mewujudkan target eliminasi penyakit tersebut pada 2030.
Simak rasioo.id di Google News