RASIOO.id – Permasalahan stunting di Kabupaten Bogor mendapat perhatian serius dalam debat calon Bupati dan Wakil Bupati Bogor yang diselenggarakan oleh KPU pada Sabtu malam, 26 Oktober 2024.
Kabupaten Bogor tercatat memiliki angka stunting yang cukup tinggi, yakni 27,6 persen, menjadikannya posisi kedua tertinggi di Jawa Barat.
Dalam debat tersebut, pasangan calon nomor urut 2, Bayu Syahjohan-Musyafaur Rahman, menyampaikan berbagai program yang mereka rencanakan untuk menekan angka stunting di Bogor. Bayu mengungkapkan bahwa saat ini ada sekitar 6.231 anak atau 1,5 persen dari populasi anak di Bogor yang mengalami stunting.
Bayu menjelaskan bahwa salah satu solusi utama yang akan mereka terapkan adalah memperkuat peran posyandu.
“Kami akan mempercayakan posyandu sebagai ujung tombak untuk edukasi masyarakat, mulai dari pasangan yang baru akan menikah hingga ibu hamil, sehingga mereka dapat memahami pentingnya asupan gizi,” kata Bayu.
Baca Juga: Pj Bupati Bogor Kunjungi Pamijahan, Fokus Percepat Penurunan Stunting
Ia menambahkan bahwa jika terpilih, pihaknya akan meningkatkan insentif bagi kader posyandu agar dapat bekerja lebih optimal dalam mencegah dan mengurangi stunting.
Musyafaur Rahman atau Kang Mus turut menambahkan bahwa peran posyandu akan diperkuat dengan berbagai dukungan dari pemerintah.
“Kami akan mempersenjatai tim posyandu dengan insentif yang lebih tinggi untuk memastikan pemberian gizi dan pendataan tepat sasaran dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu, calon Bupati nomor urut 1, Rudy Susmanto, menyoroti masalah stunting dari sisi pengentasan pengangguran dan kemiskinan. Menurut Rudy, akar dari masalah stunting adalah ketidakmampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan gizi karena kemiskinan.
“Mengapa terjadi stunting? Karena keluarga tidak mampu membeli makanan bergizi. Kenapa? Karena banyak dari mereka pengangguran,” tegas Rudy.
Jika terpilih, Rudy berkomitmen untuk menyelesaikan masalah stunting sekaligus mengatasi kemiskinan dan pengangguran dalam lima tahun ke depan.
“Kami akan membawa perubahan yang tidak hanya menyentuh stunting, tapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Calon Wakil Bupati nomor urut 1, Ade Ruhandi atau Jaro Ade, menyampaikan bahwa penanganan stunting harus dilakukan dengan pendekatan yang memperhatikan posisi pemerintah sebagai pelayan masyarakat. Menurutnya, pemimpin harus memposisikan masyarakat, khususnya anak-anak yang terdampak stunting, sebagai pihak utama yang harus dilayani.
“Anak-anak kita adalah raja yang harus kita layani dengan sebaik mungkin. Jadi kami akan mengintervensi dengan menempatkan diri sebagai pelayan mereka,” ujar Jaro Ade.
Simak rasioo.id di Google News