RASIOO.id – Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI Diaz Hendropriyono bersama Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Drs. Herman Suryatman, M.Si., melakukan kunjungan kerja ke Kompleks Pabrik Citeureup milik PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (Indocement), Rabu (23/4). Keduanya disambut langsung oleh Direktur Utama Indocement, Christian Kartawijaya, beserta jajaran manajemen.
Dalam kunjungan tersebut, rombongan meninjau fasilitas pemanfaatan bahan bakar alternatif (alternative fuel/AF) yang digunakan Indocement dalam proses produksi semen. Mereka menyambangi hotdisc di Plant 11 dan fasilitas vecoplant di Plant 14, serta menyaksikan langsung proses pembuangan (dumping) bahan bakar alternatif berupa refuse derived fuel (RDF) di fasilitas vecoplant.
Usai meninjau pabrik, rombongan melanjutkan kegiatan dengan menanam 50 pohon di Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Lulut Nambo bersama srikandi-srikandi Indocement. Aksi ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-50 Indocement yang jatuh pada 4 Agustus 2025 mendatang.
Indocement diketahui telah menandatangani perjanjian pasokan RDF dengan PT Jabar Bersih Lestari—pemenang tender pembangunan RDF Platform TPPAS Lulut Nambo—sejak 2018. Untuk mendukung kerja sama tersebut, Indocement membangun jalan tembus dan dua jembatan yang menghubungkan Gerbang Tol Gunung Putri dengan TPPAS Lulut Nambo, serta menyiapkan berbagai fasilitas pengelolaan RDF di Pabrik Citeureup.
Saat ini, kebutuhan bahan bakar alternatif di Kompleks Citeureup mencapai 2.500 ton per hari. Namun, pasokan yang tersedia baru sekitar 1.500 ton per hari. Salah satu sumber utama pasokan RDF berasal dari TPST Bantargebang yang menyuplai sekitar 450–500 ton setiap hari.
Selain di Citeureup, Indocement juga mengoperasikan fasilitas pengolahan bahan bakar alternatif di Pabrik Cirebon dengan kapasitas 1.300 ton per hari. Di sana, Indocement memanfaatkan sekam padi, bonggol jagung, dan RDF. Namun, pasokan masih kurang sekitar 500 ton per hari.
Profil Singkat Indocement
Indocement merupakan salah satu produsen semen terbesar di Indonesia dengan produk unggulan seperti Semen Tiga Roda, Semen Rajawali, Mortar Tiga Roda, dan Semen Grobogan. Perusahaan ini memiliki sekitar 4.400 karyawan dan mengoperasikan total 17 pabrik dan satu fasilitas grinding mill dengan kapasitas produksi tahunan mencapai 33,5 juta ton semen.
Pabrik-pabrik Indocement tersebar di Citeureup (Bogor), Cirebon, Tarjun (Kalimantan Selatan), Grobogan (Jawa Tengah), Maros (Sulawesi Selatan), dan Banyuwangi (Jawa Timur). Sejak 2001, mayoritas saham Indocement dimiliki oleh Heidelberg Materials AG.
Simak rasioo.id di Google News