RASIOO.id – Ketua Harian Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kota Tangerang, Zuhri Fauzi, membantah isu adanya pengaturan atau “setting-an” juara umum dalam ajang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-XXIV tingkat Kota Tangerang yang digelar di Kecamatan Cipondoh pada 5–8 Oktober 2025.
Isu tersebut berkembang karena lokasi pelaksanaan MTQ berada di Kecamatan Cipondoh, yang juga merupakan wilayah asal Wali Kota Tangerang, Sachrudin. Sejumlah pihak menduga Cipondoh telah “dikondisikan” menjadi juara umum.
Zuhri dengan tegas menepis tudingan tersebut. Ia menegaskan bahwa pelaksanaan MTQ telah dijadwalkan jauh hari dan disepakati bersama tanpa adanya intervensi pihak mana pun.
“Jangan kita berlaku zalim terhadap seseorang. Memang Pak Sachrudin berasal dari Cipondoh, tapi beliau adalah milik warga Kota Tangerang, bukan hanya Cipondoh. Jadi tidak mungkin beliau membela kecamatannya sendiri,” tegas Zuhri kepada wartawan, Selasa (7/10/2025).
Ia menambahkan, isu tersebut tidak berdasar karena tidak ada keuntungan yang diperoleh, baik bagi dirinya maupun bagi Wali Kota Tangerang, jika Cipondoh menjadi juara umum. Zuhri juga menegaskan bahwa dirinya tidak akan tunduk pada tekanan politik atau permintaan siapa pun.
“Bukan berarti Wali Kota bisa mengintervensi saya. Kalau saya diminta mengatur juara, lebih baik saya mundur dari jabatan Ketua LPTQ,” ujarnya tegas.
Zuhri pun mengimbau seluruh pihak untuk fokus pada peningkatan kualitas peserta, bukan menyebarkan isu yang menyesatkan.
“Kalau mau jadi juara, siapkan saja peserta terbaik. Tidak perlu menjelekkan atau menggiring opini tentang orang lain,” katanya.
Terkait isu lain mengenai adanya peserta dari luar Kota Tangerang yang disebut “dinaturalisasi” agar bisa ikut MTQ, Zuhri turut memberikan klarifikasi. Ia menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan mekanisme resmi yang sudah diatur. Peserta yang bersekolah atau menimba ilmu di Kota Tangerang dapat mewakili daerah tersebut, dengan data yang diverifikasi melalui sistem Dapodik (Dinas Pendidikan) dan EMIS (Departemen Agama).
“Sebetulnya bukan naturalisasi. Peserta dari luar Kota Tangerang yang belajar atau mondok di sini tetap bisa ikut, asalkan datanya terdaftar di Dapodik atau EMIS. Itu bukti resmi bahwa mereka memang beraktivitas di Kota Tangerang,” jelasnya.
Zuhri berharap pelaksanaan MTQ kali ini dapat berjalan lancar dan tetap menjunjung tinggi nilai kejujuran serta semangat syiar Al-Qur’an tanpa terpengaruh isu negatif.