Jadi Atensi Prabowo, Ketua DPRD Kabupaten Tampung Aspirasi Korban Bencana Tanah Bergeser di Bojongkoneng

CIBINONG – Bencana alam tanah bergeser di Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor mendapat atensi dari Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Hal tersebut disampaikan Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto saat meninjau langsung lokasi bencana alam tersebut.

“Saya bersama Kepala Rumah Tangga Padepokan Garuda Yaksa Budi Waljiman ditemani Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin, Wakapolres Bogor Kompol Wisnu Perdana Putra, Kadis DKPPP Ajat Rohmat Jatnika dan Ketua Baznas Kabupaten Bogor Drs. Lesmana melihat langsung kondisi tempat bencana alam pergeseran tanah di Kampung Curug, Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang,” ujar Rudy Susmanto. Jum’at (16/9).

Rudy Susmanto menyampaikan, sesuai dengan arahan langsung dari Ketua Umum Partai Gerindra Letjen (Purn) Prabowo Subianto agar menampung aspirasi masyarakat korban bencana alam pergeseran tanah. “Apa saja kebutuhan yang mereka butuhkan dan jika mereka butuh tempat pengungsian, maka Padepokan Garuda Yaksa milik Pak Prabowo siap menampung para pengungsi,” katanya.

Rudy mengungkapkan, berdasarkan kajian awal kondisi geologis tanah di Bojongkoneng cendereung labil. Dia juga meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, segera membuat peta mitigasi bencana serta mendata area yang bisa dijadikan pemukiman atau tempat relokasi.

Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Bogor, bakal menyiapkan relokasi bagi warga terdampak pergerakan tanah di lokasi yang tidak jauh dari kediaman Prabowo Subianto itu.

“Lokasi ini perlu penanganan khusus. Karena pergerakan tanah masih terjadi cukup massif. Saat ini, penanganan kedaruratan dulu, sambil nanti kita cari tempat untuk relokasi,” kata Kepala DPKPP, Ajat R Jatnika, Jumat (16/9).

Ajat menerangkan, untuk sementara warga di Kampung Curug, Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakanmadang, diungsikan ke tempat yang lebih aman, seperti sanak saudara yang rumahnya lebih aman.

“Kami belum tahu berapa KK yang akan direlokasi. Kami masih melakukan asesment. Kalau melihat kondisinya, memang harus relokasi,” kata Ajat.

Sedikitnya 177 KK dari dua RW di Kampung Curug terdampak bencana tanah bergerak ini. Dari 177 KK terdapat 589 jiwa yang terancam, jika mereka tidak segera keluar dari pemukiman tersebut. (*)

Lihat Komentar