Ini Pengertian Tahun Baru Imlek

RASIOO.id – Imlek tidak hanya dirayakan masyarakat Cina di negeri Tirai Bambu, tapi juga di seluruh dunia. Di Indonesia peringatan Imlek sempat dilarang di masa Orde Baru (Orba).

Imlek adalah istilah tahun baru untuk etnis tionghoa atau Cina. Penyebutan ini khas Indonesia. Di Negeri Cina, tahun baru ini disebut dengan Juen Cie. Di Indonesia warga keturunan Tionghoa menyebutnya dengan Sin Cia atau Imlek. Artinya dalam bahasa Hokkian adalah tahun baru. Di Korea Selatan Imlek dikenal sebagai Seollal. Sedangkan di Vietnam dikenal sebagai Tet.

Baca Juga: Ketua DPRD Rudy Susmanto Akui Etnis Tionghoa Punya Peran Startegis Membangun Indonesia

Secara pengertian Imlek adalah sebuah penanggalan yang didasarkan pada sebuah perhitungan pergantian bulan. Dirangkum dari berbagai sumber, Tahun Baru Imlek menandai awal tahun baru dalam kalender bulan (lunar) tradisional Cina. Tahun Baru Imlek jatuh pada tanggal yang berbeda setiap tahunnya, Namun selalu jatuh antara tanggal 21 Januari hingga 20 Februari kalender standar internasional.

Setiap tahun dalam kalender bulan dikaitkan dengan salah satu dari 12 hewan zodiak Cina. Urutan 12 hewan zodiak adalah: Tikus, Kerbau, Harimau, Kelinci, Naga, Ular, Kuda, Kambing, Monyet, Ayam, Anjing, dan Babi. Tahun Baru Imlek 2023 adalah tahun Kelinci. Tanda-tanda zodiak di sebagian besar negara identik dengan Cina, tetapi beberapa hewan berbeda di beberapa negara.

 

pemain barongsai (egi_rasioo.id)

Di negeri asalnya Cina, Tahun Baru Imlek atau Festival Musim Semi adalah festival paling penting. Imlek merupakan hari libur terpanjang dalam setahun. Pada abad ke-21, hari libur nasional dimulai pada tanggal pertama Kalender Lunar dan berlangsung hingga tanggal 15 bulan pertama. Pada tahun 2023, Tahun Baru Imlek dimulai pada tanggal 22 Januari dan berakhir pada tanggal 5 Februari dengan Festival Lampion.

Tahun Baru Imlek memiliki sejarah yang panjang, sekitar 3.500 tahun. Peringatan Tahun Baru Imlek terbungkus dalam tradisi dan ritual. Ada legenda yang sangat tua tentang Tahun Baru Imlek yang masih populer bahkan sampai sekarang. Legenda itu menyebut pada suatu masa ada monster bernama Nian akan menyerang penduduk desa setiap Malam Tahun Baru Imlek. Untuk mengusir binatang itu, orang menggunakan suara keras, api, dan warna merah. Perayaan dengan unsur-unsur tersebut masih dipertahankan hingga saat ini.

Baca Juga: Meriahkan Imlek 2023, Mal di Bogor Hadirkan Barongsai

Kebiasaan dan tradisi daerah sangat bervariasi tetapi memiliki tema yang sama,yakni melihat tahun lama dan menyambut keberuntungan dan kemakmuran di tahun baru. Kegiatan utama Tahun Baru Imlek meliputi, memasang dekorasi, mempersembahkan korban kepada leluhur, dan makan makan malam reuni dengan keluarga pada Malam Tahun Baru. Selain itu memberikan amplop merah dan hadiah lainnya, petasan dan kembang api, dan menonton tarian barongsai.

Imlek adalah waktu untuk berkumpul bersama keluarga dan berharap kesehatan dan kemakmuran yang baik. Pada peringatan Imlek biasanya orang memakai baju baru dan lebih suka yang berwarna merah. Mereka percaya merah akan menjauhkan mereka dari roh jahat dan nasib buruk.

Di Indonesia peringatan Imlek sempat dilarang pada masa Orde Baru. Barulah pada tahun 2001, Presiden Abdurrahman Wahid menjadikan Tahun Baru Imlek sebagai hari libur opsional. Presiden Megawati Soekarnoputri kemudian menetapkan Tahun Baru Imlek sebagai hari libur nasional mulai tahun 2003.

Salah satu tradisi masyarakat tionghoa Indonesia pada malam Tahun Baru Imlek adalah makan malam bersama keluarga. Ada yang kemudian melanjutkan kegiatan itu dengan berdoa di kuil. Pada hari Tahun Baru Imlek biasanya anggota keluarga yang lebih muda mengunjungi orang tua. Anak-anak biasanya mendapat hadiah berupa amplop merah berisi uang.(net)

Editor: Wibowo

 

Lihat Komentar