Kejar Target 1,4 Miliar Perjalanan Wisata, Menparekraf Upayakan Tiket Pesawat Murah di Seluruh Indonesia

RASIOO.id – Kementerian Pariwisata dan ekonomi Kreatif/Bada Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melakukan berbagai upayauntuk mencapai target 1,4 miliar perjalanan wisatawan nusantara hingga akhir 2023. Salah satunya, memastikan agar tiket pesawat murah diberlakukan di seluruh wilayah Indonesia.

Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan tiket pesawat murah memang tidak sama rata promonya dan tidak berlaku di semua provinsi. Baru sejumlah destinasi yang diberlakukan harga tiket pesawat murah seperti rute Jakarta-Bandung, Jakarta-Sorong, Jakarta-Labuan Bajo, dan Jakarta-Bali.

“Kedepan dengan bertambahnya jumlah pesawat, dengan meningkatnya ketersediaan kursi, kita harapkan harga tiket akan berangsur turun dan dapat dijangkau di seluruh wilayah nusantara. Karena target pergerakan wisatawan dalam negeri itu 1,4 miliar dan ini harus ditopang oleh semua stakeholders,” kata Menparekraf Sandiaga, dalam keterangan persnya.

Baca Juga :

Tahun Ini Pemerintah Target 1,4 Miliar Perjalanan Wisatawan Nusantara

Saat musim libur Hari Raya Idul Fitri 1444 H yang jatuh pada April 2023 diproyeksikan akan terjadi lonjakan permintaaan atau kenaikan demand yang signifikan. Sehingga memerlukan lebih banyak jumlah pesawat yang beroperasi.

“Kita harus menjaga jangan sampai ada net outflow dari wisatawan kita yang justru berwisata di luar negeri,” ujar Sandiaga.

Selain mengupayakan tiket pesawat murah, Sandiaga Uno juga menyampaikan sejumlah upaya yang dilakukan Kemenparekraf untuk terus mendorong pemulihan industri perhotelan. Mulai dari kemudahan sertifikasi dan perizinan OSS, CHSE Kemenparekraf bekerja sama dengan BSN, mendorong regulasi penambahan hari libur nasional dan cuti bersama, dan membantu permodalan melalui pasar modal OSS.

Kemenparekraf dikatakan Sandiaga juga bekerja sama dengan PHRI, ASITA, dan GIPI untuk mendorong keterisian hunian kamar di seluruh daerah di Indonesia.

“Data PHRI sejak pandemi tahun 2020 hingga tahun 2022 terjadi peningkatan hunian hingga 50 persen. Ini menjadi dasar optimisme, namun kita tidak boleh terlena, kita dorong terus agar industri perhotelan bisa pulih lebih cepat,” kata Menparekraf. (*)

Editor : Ramadhan

 

Lihat Komentar