RASIOO.id – Nama Angkie Yudistia tak asing di telinga sebagian masyarakat Indonesia. Perempuan yang karib disapa Mba Angkie itu, adalah perempuan berkebutuhan khusus pertama yang menduduki posisi Staff Khusus (Staffsus) Presiden dari kalangan disabilitas.
Angkie penyandang tuna rungu atau gangguan pendengaran yang berhasil menembus “batas-batas” kekurangannya itu. Perjalanan hidupnya sangat menginspirasi.
Angkie Yudistia semakin dikenal, saat dia dipilih Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai salah satu staf khususnya. Jokowi mengumumkan nama-nama baru staf khusus itu pada Kamis, 21 November 2019.
“Angkie Yudistia yang aktif bergerak di sosiopreneur lewat Thisabel Enterprise yang didirikannya,” kata Presiden Jokowi saat mengenalkan Angkie.
Presiden Jokowi meminta Angkie jadi juru bicara bidang sosial.
Lalu siapa sosok Angkie Yudistia? Bagaimana perjalan hidupnya hingga diangkat menjadi Staffsus Presiden?
Menjadi Disabilitas
Angkie Yudistia, lahir di Medan pada 5 Mei 1987. Ia mengalami kehilangan pendengarannya menginjak usia 10 tahun. Waktu itu, Angkie menderita penyakit malaria. Dokter yang menangani penyakitnya, memberikan obat-obatan antibiotik.
Penyakitnya sembuh. Namun, sesuatu yang tak diinginkan terjadi. Efek samping obat-obatan itu membuat Angkie mengalami gangguan pendengaran. Angkie “mendengar” hiruk-pikuk dunia dalam kesunyian. Saat itulah dia mulai menjadi penyandang disabilitas.
Untuk mengatasi kekurangannya, Angkie kemudian menggunakan alat bantu dengar. Namun, Angkie tidak mau ketergantungan dengan alat-alat itu. Dia memaksimalkan panca inderanya yang lain.
Angkie mempelajari gerak bibir manusia untuk mengetahui bunyi kata dari gerakan tersebut. Dengan cara itu, Angkie tak terlalu bergantung alat bantu dengar untuk berkomunikasi.
Karena itu, Angkie sempat mengalami betapa sulitnya komunikasi di masa-masa pandemi. Saat semua bibir terselimuti balutan masker, Angkie sulit menebak apa yang lawan bicara katakan kepada dia.
“Di saat semua memakai masker, menjadi seorang disabilitas pendengaran hal itu sangat sulit karena mengandalkan gerak bibir. Bisa kebayang kan sulitnya kayak apa. Banyak cerita dilaluii, dari tantangan berat sampai ringan, air mata terkuras, emosi tak terkontrol, pikiran yang terus terasah, badan yang terus bergerak,” ujar Angkie di akun instagram pribadinya @angkie.yudistia, Jum’at 21 Juli 2023.
“Setiap program gak ada yang mudah, tapi bukan berarti tidak bisa. Tapi di saat semuanya berhasil, rasa bangga melebihi segalanya,” sambung dia.
Jujur Menghadapi Keadaan
Kegigihan Angkie menjalani hidup bisa menjadi inspirasi. Mengidap keterbatasan pendengaran saat remaja bukanlah hal yang mudah untuk Angkie. Ia kerap merasa tertekan dan kurang percaya diri. Setidaknya, butuh waktu 10 tahun bagi penulis buku Perempuan Tunarungu, Menembus Batas itu untuk bangkit.
Angkie menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 2 Bogor. Setelah lulus, dia melanjutkan pendidikan kuliah Jurusan Ilmu Komunikasi di London School of Public Relations Jakarta.
Angkie mengakui, pendidikan di kampus sangat memengaruhi perjalanan hidupnya. Ia mulai sadar, bila ia tidak pernah menerima kekurangannya, sampai kapan pun ia tak akan pernah menikmati hidupnya.
“Dosenku bilang, kamu jujur sama diri kamu sendiri. Kalau kamu sudah jujur sama diri sendiri dan jujur sama orang lain, orang lain akan mengapresiasi kejujuran kita. Jadi benar, ketika aku jujur, mereka jadi sangat bantu,” ucap Angkie, dikutip rasioo.id dari laman kompas.com.
Kata-kata itu sangat memotivasi. Angkie pun berusaha hidup normal dan setara.
Pada tahun 2008, Angkie mengikuti ajang Abang None Jakarta. Dia berhasil terpilih sebagai salah satu finalis dari daerah pemilihan Jakarta Barat. Di tahun yang sama, Angkie juga berhasil menyabet penghargaan sebagai The Most Fearless Female Cosmopolitan 2008.
Angkie juga aktif menulis. Pada tahun 2011, dia meluncurkan sebuah buku berjudul “Perempuan Tunarungu Menembus Batas.” Buku tersebut berkisah tentang pengalaman pribadinya. Angkie membagi kisahnya untuk menginspirasi disabilitas meraih mimpi.
Angkie kemudian membagi lagi kisahnya. Buku kedua, ia luncurkan pada tahun 2013 dengan judul buku “Setinggi Langit”
Tahun 2019, Angkie meluncurkan buku ketiganya berjudul “Become Rich as Sociopreneur”. Kali ini, Angkie mulai menyentuh soal-soal kemandirian ekonomi yang bisa diraih kalangan disabilitas.
Karya terbarunya buku berjudul Menuju Indonesia Inklusi. Buku keempatnya itu, baru saja diluncurkan pada Jumat, 21 Juli 2023.
Baca Juga : Angkie Yudistia Luncurkan Buku Menuju Indonesia Inklusi
Pendiri Thisable Enterprise
Di bidang sosial, Angkie juga sangat aktif membela hak-hak disabilitas. Pada tahun 2011, Angkie mendirikan sebuah perusahaan bernama Thisable Enterpise. Angkie mendirikan Thisable Enterpise bertujuan untuk memberdayakan kelompok disabilitas Indonesia agar memiliki kemampuan dan keterampilan, dan menyalurkannya ke dunia kerja terutama dalam industri ekonomi kreatif.
Angkie menyebutkan, kelompok disabilitas masih kesulitan dalam memperoleh pekerjaan. Karena itulah, Angkie berharap Thisable Enterpise ini dijadikan sebagai sarana bagi kalangan disabilitas agar mampu bersaing dalam dunia kerja sehingga perekonomian mereka dapat terangkat dengan baik.
Angkie pernah bekerja di beberapa perusahaan besar seperti IBM Indonesia dan Geo Link Nusantara, hingga akhirnya memutuskan untuk mendirikan Thisable Enterpise.
Pada tahun 2017, perusahan milik Angkie berhasil menggandeng GoJek sebagai mitra bisnis. Kerjasama itu, memberikan tempat bagi peyandang disabilitas menjadi menjadi tenaga pekerja pada sejumlah layanan Go-Jek, seperti Go-Massage, Go-Clean, Go-auto, maupun Go-Glam. Tentu rekrutmen pekerja disesuaikan dengan kemampuan masing-masing disabilitas.
Perjalanan hidup Angkie Yudistia sangat inspriratif. Angkie jujur pada keadaannya, belajar dan terus berkarya. Ibu dua anak ini, juga tidak pernah lelah membela disabilitas mendapatkan hak dan kehidupan yang setara.
Angkie sosok yang menginpirasi. Perjalanan hidupnya diangkat ke dalam bentuk serial web dengan judul Isyarat oleh Bobby Prasetyo. serial web tersebut ditayangkan di Maxstream pada 19 Desember 2019, di mana Angkie diperankan oleh Tissa Biani.