RASIOO.id – Minimnya pengawasan dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bogor dan tidak profesionalnya Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kab. Bogor dalam menyelenggarakan pileg 2024.
Proses rekapitulasi penghitungan suara dan penetapan hasil pemilu 2024 tingkat KPU Kabupaten Bogor pun berkali-kali terpaksa dipending.
Yang teranyar bersumber dari Kecamatan Gunungputri yang sejak rapat pleno di tingkat kecamatan ditemukan banyak ketidakberesan.
Padahal, pengawas itu ada mulai dari tingkat TPS hingga desa.
Senin malam, 4 Maret 2024 di Hotel Grand Ussu, Kecamatan Cisarua menjadi saksi bisu dari beberapa tim yang kalah saat jagoannya bertanding di pemilu 2024.
Sumber rasioo.id mengatakan, dugaan penggelembungan suara ini bukan hanya terjadi pada satu calon saja, melainkan dari banyak partai yang muncul di data sirekap.
“Karena masalah di Gunung Putri, Bu Elly Yasin kalah tipis dari Pak Anton sekitar 9 ribuan,” kata dia.
“Makanya kita ngontot untuk membuka kotak suara, karena sirekap ini ngaco,” tambahnya.
Sementara itu, sumber dari internal KPUD Kabupaten Bogor menjelaskan jika ada 8 desa yang bermasalah di wilayah Gunung Putri dengan jumlah pemilih yang fantastis banyaknya.
“Kemungkinan untuk Kecamatan Gunungputri tidak selesai hari ini. Karena datanya yang ada itu tidak singkron semua,” keluhnya.
Hasil Pemilu 2024 di Gunung Putri tak selesai di rapat pleno PPK. Pada hari terakhir, Sabtu 2 Maret 2024, pembahasan masih menyisakan tiga kecamatan belum melewati proses sinkronisasi.
“Data kecamatan yang sudah dipleno tingkat PPK data di aplikasi Sirekapnya berubah dan tidak sesuai, ” kata Komisiner Bawaslu Kabupaten Bogor, Burhanudin, Senin malam, 4 Maret 2024.
Burhan pun mengaku bingung kenapa data yang diinput melalui aplikasi Sirekap berbeda dengan hasil rekap tingkat kecamatan.
Menurut dia, komisioner PPK yang memiliki akses ke aplikasi Sirekap tidak satu pun yang mengaku mengubah angka-angka tersebut.
“Jadi ternyata bukan manusia aja yang kemasukan setan, aplikasi juga ternyata bisa ya,” kata pria yang karib disapa Bu’ang itu berkelakar.
Bu’ang enggan menyebut perubahan data menguntungkan pihak mana. Namun, pantauan rasioo.id, data sementara di Kecamatan Gunung Putri menguntuntungkan Caleg DPR RI Partai Demokrat dan Caleg incumbent Anton Sukartono Suratto.
Adapun, PPP merasa dirugikan atas hasil yang ditengarai penuh masalah tersebut
Kedua pendukung caleg berjaga di lokasi. Sekretaris DPC PPP Kabupaten Bogor, Junaedi Samsudin dan Ketua DPC Partai Demokrat, Dede Chandra juga ada di lokasi. Keduanya menolak diwawancara soal silang data terjadi di Kecamatan Gunungputri.
Simak rasioo.id di Google News