Mahasiswa KKN INAIS Bogor Luncurkan Inovasi Produk dari Limbah Gedebog Pisang

RASIOO.id –  Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Institut Agama Islam Sahid (INAIS) Bogor yang bertugas di Desa Puraseda, Kabupaten Bogor, telah berhasil menciptakan produk inovatif yang memanfaatkan limbah gedebog pisang.

Produk tersebut adalah keripik gedebog pisang yang dinamai Keripik Gedebog Pisang Situhiyang (GEDPIS) dan tali gedebog pisang (TAGEPIS).

Inovasi ini merupakan hasil dari proses kreatif dan inovatif yang dilakukan oleh para mahasiswa KKN untuk mengolah sumber daya lokal yang sering kali diabaikan.

Pada Kamis, 8 Agustus 2024, kelompok KKN INAIS Puraseda mengadakan sosialisasi dan peluncuran produk GEDPIS dan TAGEPIS di Aula MI Al Barokah Situhiyang, Desa Puraseda. Acara ini dihadiri oleh perangkat dusun, perwakilan PPK, serta warga setempat yang menunjukkan antusiasme tinggi terhadap inovasi tersebut.

Kampung Situhiyang dikenal memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan, salah satunya adalah pohon pisang.

Menyadari potensi ini, para mahasiswa KKN memutuskan untuk berinovasi dengan memanfaatkan limbah gedebog pisang, yang biasanya hanya dibuang setelah buahnya diambil.

Imam, salah satu anggota tim KKN, mengungkapkan bahwa ide ini muncul ketika ia melihat banyaknya pohon pisang di wilayah tersebut dan merasa perlu mencari cara untuk memanfaatkan limbahnya.

“Inovasi ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi limbah, tetapi juga memberikan inspirasi kepada masyarakat agar lebih kreatif dalam memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar mereka,” ujar Ketua Tim KKN Desa Puraseda, Muhamad Ija Nasrullah, dalam sambutannya.

Ia berharap dengan adanya produk keripik gedebog pisang dan tali gedebog pisang ini, masyarakat dapat lebih menyadari potensi lokal dan mampu mengolahnya menjadi produk bernilai jual.

Proses sosialisasi berjalan dengan lancar dan interaktif, di mana para peserta mendapatkan penjelasan rinci tentang langkah-langkah pembuatan GEDPIS dan TAGEPIS.

Mereka juga diberi kesempatan untuk mencoba langsung membuat keripik dan tali tersebut dengan bimbingan dari mahasiswa KKN.

Diharapkan, produk ini dapat membuka peluang usaha baru bagi masyarakat Puraseda dan meningkatkan perekonomian lokal.

Kepala Dusun setempat Mamat juga menegaskan pentingnya keberlanjutan inovasi ini. Ia meminta,  inovasi ini terus berlanjut, maka dari  pihaknya juga meminta ibu-ibu PKK dan masyarakat sekitar untuk ikut serta dalam proses produksi dan penjualan produk ini.

“Dengan begitu, meskipun KKN di desa ini selesai, inovasi ini tetap hidup dan berkembang,” ujarnya.

Melalui produk keripik gedebog pisang (GEDPIS) dan tali gedebog pisang (TAGEPIS), KKN INAIS Puraseda membuktikan bahwa inovasi dapat lahir dari hal-hal sederhana yang sering diabaikan.

Mereka berharap produk ini bisa menjadi unggulan Desa Puraseda dan memberikan dampak positif bagi perekonomian warga setempat.

 

 

Simak rasioo.id di Google New

Lihat Komentar