Cabup Bogor Rudy Susmanto Siapkan Blueprint, Begini Potret Sektor Pendidikan di Kabupaten Bogor

 

RASIOO.id – Calon Bupati Bogor, Rudy Susmanto, menegaskan komitmennya untuk memperbaiki sektor pendidikan di Kabupaten Bogor. Menurut Rudy, sektor ini masih menghadapi berbagai tantangan serius, mulai dari jumlah sekolah yang terbatas, rendahnya angka partisipasi sekolah, hingga rasio siswa-guru yang tidak seimbang dan minimnya fasilitas pendidikan yang memadai.

“Kami sudah menyiapkan blueprint pendidikan. Dalam lima tahun ke depan, masalah-masalah pendidikan ini akan lebih terarah penanganannya,” ujar Rudy, yang juga pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Bogor periode 2019-2024.

Blueprint pendidikan ini, kata Rudy, sangat penting untuk memetakan berbagai masalah pendidikan di Kabupaten Bogor. Dengan begitu, pemerintah bisa lebih tepat dalam menyusun program-program yang sesuai untuk mengatasi kendala yang ada.

Baca Juga: Pengaruh COVID-19 dan Perkembangan Pendidikan di Indonesia Tahun 2024

Potret Pendidikan di Kabupaten Bogor

Berdasarkan data pendidikan tahun 2023, yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bogor, tergambar beberapa tantangan besar yang dihadapi dunia pendidikan, khususnya terkait keseimbangan jumlah siswa dengan ketersediaan tenaga pengajar. Berikut adalah gambaran sektor pendidikan di berbagai tingkatan.

Pendidikan Dasar Di tingkat Sekolah Dasar (SD), terdapat 1.867 sekolah, terdiri dari 1.537 SD Negeri dan 330 SD Swasta. Jumlah siswa SD di Kabupaten Bogor mencapai 535.395 orang. Dari segi tenaga pengajar, ada 20.121 guru, dengan rasio siswa-guru rata-rata 26:1, yang dinilai masih cukup ideal.

Untuk Madrasah Ibtidaiyah (MI), ada 651 sekolah dengan total siswa sebanyak 137.965. Rasio siswa-guru di MI adalah sekitar 21:1, sedikit lebih baik dibandingkan SD.

Pendidikan Menengah Pertama Pada tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), ada 745 sekolah dengan total siswa 220.410. Rasio siswa-guru di SMP Negeri adalah 30:1, sementara di SMP Swasta rasionya lebih rendah, sekitar 19:1. Secara keseluruhan, rasio di tingkat SMP adalah 23:1.

Di Madrasah Tsanawiyah (MTs), terdapat 343 sekolah dengan rasio siswa-guru 18:1, yang dianggap cukup ideal untuk mendukung proses pembelajaran.

Pendidikan Menengah Atas Di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), Kabupaten Bogor memiliki total siswa 85.595, dengan rasio siswa-guru di SMA Negeri adalah 22:1 dan di SMA Swasta adalah 18:1.

Sementara di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), jumlah siswa mencapai 135.886 dengan rasio siswa-guru 24:1.

Baca Juga: Kualitas Pendidikan Indonesia Rendah, Peringkat ke 67 Dunia di 2023

Tantangan dan Harapan

Melihat data ini, salah satu tantangan utama di Kabupaten Bogor adalah memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan perhatian yang layak dari guru mereka. Rasio siswa-guru di beberapa sekolah negeri, terutama di SMP dan SD, masih cukup tinggi, yang berpotensi mengurangi efektivitas pembelajaran.

Meskipun demikian, kondisi di sekolah swasta tampak lebih ideal, dengan rasio yang lebih rendah dan perhatian lebih pada kualitas pendidikan.

Rudy berharap, dengan blueprint pendidikan yang telah disiapkannya, Pemerintah Kabupaten Bogor dapat melakukan perbaikan signifikan dalam hal fasilitas dan pemerataan kualitas pendidikan. “Kita harus pastikan semua anak di Kabupaten Bogor mendapat kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan berkualitas,” tegas Rudy.

Dengan perencanaan yang matang dan program-program yang tepat sasaran, harapan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Bogor dalam lima tahun ke depan semakin besar.

 

 

 

Simak rasioo.id di Google New

Lihat Komentar