Minim Potensi Ekonomi, Ekonom Ingatkan Soal Bogor Barat Jangan Cuma Bagi-bagi Kekuasaan Saja

RASIOO.id – Pengamat ekonomi dr. Ardhariksa Zukhruf Kurniullah mengingatkan pentingnya memaksimalkan potensi-potensi ekonomi di Bogor Barat yang selalu didesak untuk dimekarkan.

Mantan rektor Institut Tazkia itu menjelaskan, Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang masih kecil di Bogor Barat, harus menjadi fokus utama yang dipikirkan jika terjadi pemekaran.

“Pertama, Bogor itu potensinya besar, kalau lihat PAD, memang di Bogor Barat itu masih di angka 300 miliaran dibandingkan Bogor Timur kan agak jauh karena Bogor Timur banyak industri,” kata dia, Jumat 18 Oktober 2024.

Ia menyebut, PAD yang kecil itu disebabkan karena sejumlah potensi ekonomi yang belum dimaksimalkan di Bogor Barat.

“Kalau di Bogor Barat itu wilayahnya itu sekitar 20 Kecamatan, melihat dari sektor itu kebanyakan di bidang perkebunan, kehutanan, perikanan, ada pertanian itu memang sementara ini dengan kondisi itu kan belum dioptimalkan,” ucapnya.

Berdasarkan analisis hierarki yang dilakukannya, sejumlah Kecamatan di Bogor Barat memiliki potensi ekonomi yang berbeda di setiap wilayahnya, khususnya dalam sektor pengembangan sumberdaya alam.

“Kalau kita sebut wilayah-wilayah kaya itu kan Leuwiliang, Pamijahan, Cibungbulang, Ciampea, Rumpin, Cigudeg, Parungpanjang itu kan wilayah sumberdaya yang potensinya kaya,” beber Ardhariksa.

“Kalau memang Bogor Barat di tangan pemimpin yang tepat, yang paham tentang ekonomi kreatif khususnya, yang paham tentang bagaimana memanfaatkan potensi alam, saya rasa PAD juga nanti akan bertambah,” lanjutnya.

Ia juga menjelaskan, dari riset yang dilakukannya, sektor ekonomi kreatif di Bogor Barat belum dimaksimalkan secara baik.

“Kalau melihat potensi produk hasil daerah, saya beberapa riset tahun sebelumnya, contoh Leuwiliang potensinya bata merah, Pamijahan perikanan, udang air tawar, lalu Ciampea ada tas, potensi-potensi itu harus bisa dioptimalkan,” jelas dia.

Sebab, kata dia, ekonomi kreatif akan menjadi ekonomi masa depan dunia. Sehingga, pemimpin masa depan harus memiliki pemahaman soal pentingnya ekonomi kreatif.

“Harus dikelola, ekonomi kreatif satu-satunya ekonomi masa depan dunia,karena Jepang korea itu ga punya potensi sumberdaya alam, tapi bagaimana Jepang punya Japanese style bisa dikenal sampai penjuru dunia. Kpop dengan korean style nya bisa dikenal,” ungkap Ardhariksa.

Sehingga, ia mengingatkan agar Bogor Barat tidak hanya dijadikan untuk berbagi kekuasaan politik, tapi juga ekonomi masyarakat harus benar-benar dipikirkan.

“Artinya ini harus dilakukan ketika terjadi pemekaran ini harus dipikirkan. Jangan sampai hanya bagi-bagi kekuasaan politik saja, tapi benar-benar dikelola secara kerakyatan dan berkelanjutan,” tutupnya.

 

 

Simak rasioo.id di Google News

Lihat Komentar