RASIOO.id – Sukarsih, seorang ibu asal Bogor, tak pernah membayangkan hidupnya berubah begitu drastis setelah mendapati anaknya, TAP (15), yang lahir sebagai perempuan, kini didiagnosis sebagai laki-laki. Perubahan yang tidak disangka-sangka itu membuat keluarga kecil ini harus menghadapi serangkaian prosedur medis yang panjang dan mahal.
“Sejak kecil, TAP memang tomboy dan lebih sering bermain dengan teman laki-laki. Tapi saya tidak pernah berpikir itu ada kaitannya dengan kondisi medis. Dia tetap anak perempuan kami,” kenang Sukarsih dengan suara lirih.
Namun, segalanya berubah pada 23 Oktober 2024, saat Sukarsih memeriksakan TAP ke puskesmas terdekat. Pemeriksaan awal menemukan organ kelamin laki-laki yang belum berkembang sempurna. Sejak saat itu, TAP dirujuk ke beberapa rumah sakit, termasuk RS Medika, RS Cibinong, dan RS Fatmawati, untuk pemeriksaan lanjutan dan tindakan medis yang diperlukan.
Baca Juga: Aneh, Remaja Perempuan di Bogor Berubah Alat Kelamin Jadi Laki-laki
Biaya yang Mengganjal Harapan
Proses medis TAP memerlukan tiga kali operasi, tetapi langkah awal berupa cek kromosom menjadi hambatan besar. Biaya pemeriksaan ini mencapai Rp 8,5 juta, jumlah yang jauh di luar kemampuan ekonomi keluarga.
“Kalau pakai BPJS, prosesnya bisa makan waktu dua bulan. Sedangkan anak saya ingin segera operasi karena prosesnya bertahap,” kata Sukarsih, berharap ada bantuan pemerintah atau donatur yang tergerak untuk meringankan beban biaya tersebut.
Untuk sementara, TAP harus menunda sekolahnya demi menghindari kemungkinan perundungan dari teman-temannya. Sukarsih bersyukur bahwa para guru telah datang ke rumah dan memahami kondisi TAP. “Kami khawatir kalau teman-teman sekolahnya tahu, akan ada bully-an. Jadi untuk saat ini sekolahnya ditunda dulu,” ujarnya dengan penuh keprihatinan.
Dokter mendiagnosis TAP dengan kondisi medis langka bernama pospodia, yang menyebabkan perubahan alat kelamin dari perempuan menjadi laki-laki. Meski awalnya terkejut, keluarga TAP perlahan menerima kenyataan ini dengan ikhlas.
Bahkan, mereka sudah menyiapkan nama baru untuk TAP setelah prosedur medis selesai. Beberapa nama yang dipertimbangkan adalah Muhammad Abhizar Albiru, Muhammad Rafka, dan Aydan Atthallah — nama-nama yang penuh harapan akan masa depan yang lebih baik.
“Sebagai orang tua, kami hanya ingin anak kami bisa menjalani hidup dengan normal dan percaya diri. Kami sangat berharap ada bantuan dari pemerintah agar operasi ini bisa segera dilaksanakan,” harap Sukarsih dengan mata berkaca-kaca.
Simak rasioo.id di Google News