Dedi Mulyadi Heran, Anggaran Perjalanan Dinas Masih Tinggi di Tengah Transformasi Digital

 

RASIOO.id – Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi mengaku bingung dengan pola pikir para birokrat yang mengedepankan digitalisasi, namun anggaran perjalanan dinas masih tinggi.

“Kita masih terlalu banyak sering jalan-jalan. Negeri ini aneh, birokrasi nya bicara IT, bicara sistem berbasis digital, tapi ongkos perjalanan dinasnya banyak, kan aneh,” kata Dedi saat berpidato di hadapan sejumlah pegawai ASN dikutip dari Instagramnya, Selasa 17 Desember 2024.

Dedi memaparkan, jika para birokrat itu sudah mendeklarasikan diri sebagai pejabat yang siap menerima digitalisasi, maka semestinya tidak perlu lagi ada perjalanan dinas yang mengambil dari uang masyarakat.

“Kalau anda men-declare sebagai birokrat yang berbasis digital, engga usah lagi ada ongkos perjalanan dinas. Kenapa? Kan sudah selesai dinasnya dengan perjalanan udara , perjalanan dunia maya,” jelas dia.

Baca Juga: Ajat Rochmat Jatnika: Digitalisasi Desa, Fondasi Pembangunan Kabupaten Bogor 20 Tahun ke Depan

Di Indonesia, kata dia, birokratnya mengedepankan digitalisasi, namun tidak menjalankan pada kehidupan dan kegiatan mereka sebagai pegawai negeri sipil.

“Indonesia terbalik, proyek digital nya gede perjalanan dinas nya juga gede. Ari sia!, aneh ongkos bikin proyek digitalnya gede kunjungan kerjanya gede . Ngomong di dunia maya, ngobrol lagi di darat, boros dong iroh,” jelas dia.

Ia mengajak kepada seluruh birokrat untuk menekan perjalanan dinas di tengah transformasi digital yang begitu pesat. Ia meminta, anggaran harus didominasi untuk keperluan masyarakat secara langsung.

“Mari kita rubah belanja pembangunan kita rubah, 70 persen untuk rakyat 40 untuk birokrat ini cara untuk maju,” tutup dia.

 

 

 

Simak rasioo.id di Google News

Lihat Komentar