RASIOO.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor tidak menganggarkan sepenuhnya keperluan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bogor, untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 mendatang.
Kepala Bidang Anggaran Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Bogor, Achmad Wildan menyebut kebutuhan keuangan yang diinginkan Bawaslu itu tidak ditanggung oleh hanya APBD Kabupaten Bogor.
“Jika angka kita liat nanti Cost-Sharing (pembagian) dengan Provinsi Jawa Barat karena ini kan nyambung juga dengan Pemilihan Gubernur (Pilgub) yah,” kata Wildan, Senin 6 Februari 2023.
Pembagian untuk keperluan Pilkada itu, kata dia, biasanya dibagi dua antara APBD Kabupaten Bogor dengan Provinsi Jawa Barat.
Baca Juga: Pilkada 2024, Bawaslu Kabupaten Bogor Ajukan Anggaran Fantastis
“Dari pengalamanan Pilkada tahun lalu, 60 persen Kabupaten Bogor 40 persen APBD Provinsi Jawa Barat yah,” ungkap dia.
Kata Wildan, pencairannya pun direncanakan tidak akan sepenuhnya cair pada APBD 2023. Namun, dibagi menjadi dua kali pencairan dengan APBD 2024 mendatang.
“Nanti kita liat dari surat mendagrinya lagi, karena harus 40 persen di 2023 dan 60 persen di 2024. Kita masih menunggu Juklak Juknis selanjutanya. Engga sekaligus di 2023,” ungkap Wildan.
Kebutuhan anggaran itu, lanjut dia, diperuntukkan bagi pembayaran honor tim pengawas, operasional, perjalanan dinas Bawaslu.
“Mereka untuk kebanyakan untuk honor tim pengawas, operasional, perjalanan dinas dan sebagainnya mulai tingkat desa, kecamatan sampai dengan tingkat PPS,” papar Wildan.
Sebelumnya, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bogor membutuhkan biaya sebesar Rp53 Miliar untuk kebutuhan rangkaian hingga pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 mendatang.
Baca Juga: Pantarlih Rawan Intervensi Partai Politik di Kabupaten Bogor
Hal tersebut disampaikan Ketua Bawaslu Kabupaten Bogor, Irvan Firmansyah usai melakukan audiensi dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Burhanudin beserta jajarannya di Kantor Bupati Bogor, Senin 6 Februari 2023.
“Yang sudah kita ajukan sekitar Rp53 Miliyar. Masih dalam proses pengajuan, belum terealisasi,” kata Irvan.
Reporter: Egi AM
Editor: Wibowo
1 komentar