RASIOO.id – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menyatakan ada peran legislator Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam proses bersejarah merger tiga bank syariah milik BUMN: PT Bank BRIsyariah Tbk, PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank Syariah Mandiri, akan mewujudkan sebuah Bank Syariah Nasional yang solid dan berkaliber global.Hal itu diungkapkan Menteri Erick Thohir saat menghadiri perayaan hari lahir (harlah) PPP di Stadion Pakansari, Cibinong, Minggu 12 Februari 2023.
“Disini ada Ibu Elly Rachmat Yasin dan Pak Achmad Baidhowi, mereka di Komisi VI DPR-RI yang menjadi mitra Kementerian BUMN. Proses bersejarah lahirnya Bank Syariah di Indonesia tidak lepas dari peran beliau-beliau juga,” ujar Erick Thohir.
Lahirnya Bank Syariah milik BUMN pertama ditandai dengan penandatanganan Conditional Merger Agreement (CMA) Integrasi dan Peningkatan Nilai Bank Syariah BUMN yang melibatkan PT Bank BRIsyariah Tbk, PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank Syariah Mandiri. Penandatanganan CMA berlangsung di Jakarta, Senin 12 Oktober 2020 yang lalu.
Baca Juga : Daripada Bergantung Investor, Dewan Minta Pemkab Bogor Kembangkan UMKM
Menurut Erick, pemerintah sudah merencanakan dengan matang pembentukan bank umum syariah terbesar pertama Indonesia. Dengan penduduk mayoritas muslim, Erick menilai potensi perbankan syariah masih sangat besar sekaligus memberikan opsi bagi masyarakat atau dunia usaha yang lebih nyaman menggunakan sistem perbankan syariah.
“Saat ini perputaran uang Bank Syariah di Jawa Barat sebesar Rp 22 triliun, dan perputaran di Kabupaten Bogor mencapai Rp 2 triliun,” katanya. Erick berharap, fasilitas Bank Syariah dimanfaatkan untuk mengembangkan sektor UMKM.
Dalam kesempatan itu, Erick Thohir juga mengemukakan alasannnya menghadiri undanga DPC PPP Kabupaten Bogor dalam peringatan Harlah PPP ke 50. Erick mengaku punya kesan tersendiri terhadap Partai berlambang kakbah tersebut. “Saat pertama kali ikut Pemilu di usia 17 tahun, saya memilih PPP,” katanya.
Alasan lainnya, Erick juga merasa sangat dekat dengan masyarakat Jawa Barat, karena Ibu kandungnya merupakan suku sunda yang lahir di Jawa Barat. (*)