RASIOO.id – Plt Kasie Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Cecep Dais menyampaikan update terkini data wilayah dan masyarakat yang terdampak kekeringan.
Untuk Kabupaten Bogor, hampir 97 % wilayah yang terdampak kekeringan sejak 3 Mei 2023 hingga 21 September 2023.
Cecep mengatakan, pihaknya terus mendistribusikan air bersih ke desa-desa yang terdampak kekeringan hingga kesulitan memperoleh air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
“Suplay air masih berjalan. Stok distribusi air dari PDAM, Damkar, PMI, Tirta Kahuripan dan beberapa perusahaan air curah,” kata Cecep, pada Jumat, 22 September 2023.
Baca Juga: Bupati Bogor Bakal Beli Toren untuk Stok Air di Wilayah Rawan Kekeringan
Dia menjelaskan, sesuai data yang tercatat di BPBD Kabupaten Bogor, saat ini sedikitnya ada 3.025.000 liter yang berhasil didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
“Sampai tercukupi, Minimal 1 truk isi 5000 liter (untuk sekali pengiriman),” beber dia.
Menurut Cecep pendistribusian air bersih ini masih difokuskan kepada kebutuhan sehari-hari masyarakat.
Kebutuhan itu seperti mandi, masak, minum dan beberapa kebutuhan pokok lainnya sehingga belum memasuki rana kebutuhan pertanian.
“Kami dari BPBD menanggulangi untuk tanggap darurat saja. Jadi untuk kebutuhan sehari-hari warga masyarakat. Harusnya buat kebutuhan dasar yakni minum dan masak,” ujarnya.
Sementara itu, terhitung sejak 3 Mei 2023 hingga 22 September 2023 hari ini BPBD mencatat ada 37 Kecamatan yang terdampak kekeringan hingga krisis air bersih di wilayah Kabupaten Bogor.
“37 Kecamatan, 167 Desa atau Kelurahan, 98.829 kartu keluarga, 338.454 Jiwa,”ucapnya.
Cecep juga menyampaikan bahwa beberapa hari lalu stok air bersih di Kabupaten Bogor sempat mengalami penurunan namun hal tersebut tidak mempengaruhi penyeluran air bersih ke Desa-Desa yang membutuhkan.
“Sekitar minggu kemarin, tapi tidak sampai mengganggu pendistribusian air bersih ke masyarakat. Sekarang sudah kembali normal,” tandasnya.
Simak rasioo.id di GoogleNews