RASIOO.id – Dalam kitab Durratun Nasihin yang mulia, diriwayatkan bahwa pada suatu waktu nabi Musa As bermunajat kepada Tuhannya seraya berkata: “Tuhanku, apakah Engkau telah memuliakan seseorang sebagaimana Engkau sudah muliakan aku, sekiranya Engkau telah menghendaki aku bisa langsung mendengarkan firmanmu?”
Allah Berfirman: “Hai Musa, sungguh aku mempunyai para hamba yang akan Aku munculkan di akhir zaman, Aku memuliakan mereka dengan bulan Ramadhan dan Akupun lebih dekat kepada mereka. Karena Aku berbicara dengan kamu sedang antara Aku dan kamu dibatasi oleh hijab sebanyak tujuh puluh ribu. Maka apabila umat Muhammad Saw berpuasa, memutih bersih bibir mereka dan menguning warna kulit mereka, Aku singkirkanlah tabir-tabir penghalang itu dikala mereka berbuka.
Hai Musa, seyogyanya bagi orang yang berakal yang menghormati bulan Ramadhan dan menjaga hatinya di bulan Ramadhan dari sifat dengki, dan permusuhan kepada umat Islam, beserta itu juga dia selalu khawatir dan takut kepada Allah SWT maka beruntung sekali bagi siapa saja yang merasa haus kerongkongannya dan lapar perutnya di bulan Ramadhan, maka tiada Aku balas kecuali berjumpa dengaku.
Baca Juga : Keutamaan Puasa Ramadan Hari Ke-6, dan Salat Tarawih Malam Ke-7
Keutamaan puasa Hari ke 7
Keutamaan hari ke-7 puasa Ramadan, Allah memberi di surga Na’im pahala.
Seperti pahala seribu syuhada’ dan empat puluh ribu orang yang benar.
Salat Tarawih Malam Ke-8:
وَفِى اللَّيْلَةِ الثَّامِنَةِ اَعْطَاهُ اللهُ تَعَالَى مَا اَعْطَى اِبْرَاهِيْمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ
Artinya: Pada malam kedelapan, Allah memberi anugerah sebagaimana anugerah yang telah diberikan kepada Nabi Ibrahim.
Simak rasioo.id di Google News