Paguyuban Parungpanjang Bersatu Bagikan Masker Gratis, Desak Pemerintah Atasi Polusi Debu Akibat Truk Tambang

RASIOO.id – Paguyuban Parungpanjang Bersatu menggelar aksi pembagian masker gratis di Jalan Raya Mohammad Toha, Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap polusi debu yang diduga berasal dari truk tambang yang melintasi kawasan tersebut. Firman, Koordinator Aksi, menyebut bahwa polusi debu ini telah menyebabkan banyak warga menderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

“Kegiatan ini bukan terkait Covid-19, tetapi disebabkan oleh polusi debu akut di Parungpanjang. Dampak dari polusi ini telah menyebabkan banyak warga terkena ISPA,” ujar Firman di lokasi aksi.

Aksi yang berlangsung di depan kantor Kecamatan Parungpanjang ini juga dimaksudkan untuk menuntut pemerintah agar segera mencari solusi atas rusaknya infrastruktur jalan yang dilewati oleh truk tambang. Firman menegaskan bahwa pihaknya membagikan 1.500 masker kepada pengguna jalan dan masyarakat sekitar sebagai langkah perlindungan sementara.

“Kami akan mendesak pemerintah untuk segera menangani polusi debu di Jalan Mohammad Toha, Kecamatan Parungpanjang. Hari ini kami membagikan sebanyak 1.500 masker,” kata Firman.

Firman juga menjelaskan bahwa polusi debu yang tinggi di kawasan tersebut disebabkan oleh banyaknya truk tambang yang melintas, meskipun ada peraturan mengenai pembatasan jam operasional.

“Walaupun ada aturan mengenai jam operasional, banyak truk tambang yang melanggar batasan tersebut,” ungkapnya.

Ia menambahkan, para pengusaha tambang di wilayah Cigudeg dan Rumpin dinilai kurang memperhatikan dampak yang ditimbulkan terhadap warga Parungpanjang. Menurut Firman, hampir seluruh warga Parungpanjang terdampak oleh polusi debu dari truk tambang.

“Para pengusaha tidak memberikan perhatian yang cukup kepada warga yang terkena dampak dari truk tambang. Warga Parungpanjang terkena dampaknya 100 persen,” lanjut Firman.

Firman juga mengklaim bahwa perjuangan ini telah berlangsung selama 10 tahun, dan Paguyuban Parungpanjang Bersatu terus mendorong pemerintah untuk mengambil tindakan terkait masalah tersebut.

“Hari ini adalah kelanjutan dari perjuangan 10 tahun kami. Ke depan, kami akan melakukan aksi serupa di beberapa titik lain yang telah ditentukan,” pungkas Firman.

 

Simak rasioo.id di Google News

Lihat Komentar