RASIOO.id – Ketua Majlis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Parungpanjang, Ustadz Ahmad Suaidi, mengkritik sikap pemerintah Kabupaten Bogor yang dinilai kurang tanggap terhadap bencana banjir yang melanda wilayah Parungpanjang, terutama di Kampung Kabasiran, Desa Kabasiran.
Sebanyak lima keluarga di wilayah tersebut menjadi langganan terdampak banjir, namun hingga kini belum ada penanganan serius dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor.
“MWC Nahdlatul Ulama sangat menyayangkan kurangnya kesiagaan BPBD terhadap potensi bencana banjir di Parungpanjang,” ujar Ahmad Suaidi. Sabtu, 9 November 2024.
Dia menegaskan bahwa warga membutuhkan perhatian dan penanganan serius dari pemerintah dalam mengatasi persoalan banjir ini.
“Kepada siapa lagi warga mengadukan persoalan ini kalau bukan ke pemerintah yang memiliki kekuasaan dan anggaran untuk penanganan bencana,” kata lelaki yang akrab disapa Ustadz Didi tersebut.
“Semoga Pemerintah Kecamatan Parungpanjang segera turun tangan melakukan langkah penanganan bencana secara serius,” pintanya.
Menurutnya, curah hujan yang tinggi beberapa pekan terakhir ini memperparah kondisi, sementara drainase di wilayah padat penduduk seperti Parungpanjang masih kurang memadai.
“Banjir terjadi karena intensitas hujan yang sangat tinggi dalam beberapa minggu ini, ditambah dengan padatnya perumahan yang saluran airnya kurang diperhatikan oleh para pengembang,” bebernya.
Pemerintah, sambung dia, baik di tingkat kecamatan maupun desa juga kurang memperhatikan pengelolaan drainase, yang seharusnya menjadi prioritas untuk mencegah banjir.
Simak rasioo.id di Google News