Fenomena Kabur Aja Dulu dari Indonesia, Aktivis HMI Sebut Antara Realita dan Perspektif Anak Muda

RASIOO.id – Belakangan ini, semakin banyak Netizen Indonesia yang menggaungkan frasa “Kabur aja dulu”, mencerminkan keinginan untuk meninggalkan Indonesia demi kehidupan yang dianggap lebih baik di luar negeri. Ungkapan ini bukan sekadar lelucon di media sosial, tetapi mencerminkan realitas ketidakpuasan terhadap kondisi dalam negeri, baik dari segi ekonomi, politik, maupun kesejahteraan sosial.

Penulis melihat masyarakat saat ini masih banyak masyarakat mengalami hal tersebut (ketidakpuasan) terhadap berbagai persoalan sehingga berupaya untuk melampiaskan hal tersebut dengan mencari perhatian agar harapannya di dengar dan mendapatkan keadilan.

Mengapa Banyak yang Ingin Pergi?

Peluang Ekonomi dan Kesejahteraan

Banyak anak muda merasa gaji di Indonesia tidak sebanding dengan biaya hidup. Negara-negara seperti Singapura, Jepang, dan Eropa menawarkan standar gaji yang lebih tinggi.

Sehingga hal ini mendorong banyak muda yang berpandangan bahwa bekerja di luar negeri akan membantu dirinya memiliki kebebasan finansial dalam waktu yang singkat.

Kualitas Hidup yang Lebih Baik

Faktor seperti kemacetan, polusi, dan layanan publik sering dibandingkan dengan negara lain yang dianggap lebih tertata dan nyaman.

banyak anak muda yang tergiur dengan konten-konten di media sosial yang menampilkan beragam akses layanan publik di beragam negara yang memudahkan dan memanusiakan pekerja.

Kepercayaan terhadap Pemerintah

Ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah, sistem birokrasi yang berbelit, hingga isu korupsi membuat banyak anak muda pesimis terhadap masa depan di Indonesia.

Banyak Kebijakan pemerintah yang di nilai masih memberatkan masyarakat sehingga hal tersebut mendorong kekecewaan dan gelombang protes yang terjadi saat ini di Indonesia.

Selain itu, korupsi masih menjadi isu klasik yang tidak kunjung selsai di negara kita rasanya hampir tiap saat penangkapan dan ott terjadi untuk mengungkap kasus korupsi yang tak kunjung usai. Masyrakat terutama anak muda dinilai pesimis terhadap penanganan korupsi di indonesia saat ini.

Apakah Ini Solusi atau Pelarian?

Meninggalkan Indonesia memang bisa jadi pilihan bagi individu yang ingin mencari kehidupan yang lebih baik. Namun, apakah fenomena ini hanya sebatas pelarian dari masalah yang ada?

Di satu sisi, migrasi ke luar negeri membuka peluang baru, pengalaman global, dan standar hidup yang lebih tinggi. Namun, di sisi lain, jika terlalu banyak anak muda berbakat pergi, Indonesia bisa kehilangan sumber daya manusia terbaik yang seharusnya berkontribusi untuk membangun negeri.

Alternatif: Membangun dari Dalam dan beri ruang untuk anak muda

Menciptakan Peluang di Indonesia Dengan berkembangnya ekonomi digital dan startup, anak muda bisa membangun kesuksesan tanpa harus pergi.
Alih-alih kabur, anak muda bisa menjadi agen perubahan di Indonesia dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan.

Bekerja atau belajar di luar negeri tidak berarti harus meninggalkan Indonesia selamanya. Banyak yang kembali dengan wawasan dan inovasi untuk negeri.
Tentunya hal ini harus dibarengi dengan memberikan kesempatan dan ruang yang seluas luasnya bagi generasi muda untuk melakukan eksplorasi, jangan sampai anak muda yang berinovasi tidak didukung dan justru bisa berkembang di luar negeri.

Kesimpulan

Fenomena “Kabur Aja Dulu” adalah refleksi dari ketidakpuasan sekaligus harapan akan kehidupan yang lebih baik. Namun, sebelum memutuskan pergi, ada baiknya mempertimbangkan apakah ini benar-benar solusi terbaik atau hanya bentuk pelarian. Pada akhirnya, membangun masa depan yang lebih baik bisa dilakukan di mana saja—baik di dalam maupun di luar negeri, selama tetap berkontribusi bagi perubahan positif.

Penulis juga berharap pemerintah tidak abai dan tutup mata terhadap berbagai persoalan yang terjadi di tengah masyarakat serta para pejabat pemerintahan harus lebih memiliki sifat empati dan kepekaan terhadap masyrakat sehingga kebijakan apapun yang dikeluarkan tidak menyakiti masyarakat.

Oleh : Muhammad Yunus

Kader HMI Kabupaten Tangerang

 

Simak rasioo.id di Google News

Lihat Komentar