Sekilas tentang Kiswah, Talang Emas, dan Pintu Ka’bah, Warisan Suci yang Akan Hiasi Masjid Raya Pakansari

RASIOO.id — Pemerintah Kabupaten Bogor akan menghadirkan nuansa Tanah Suci melalui pembangunan Masjid Raya di Pakansari. Tidak hanya sekadar tempat ibadah, masjid ini akan dilengkapi miniatur Ka’bah lengkap dengan potongan kiswah, talang emas (Al Mizab), dan bekas pintu Ka’bah. Ketiganya merupakan ornamen bersejarah yang sarat makna spiritual.

Kiswah Ka’bah, merupakan kain suci dari tangan pengrajin terpilih. Kiswah adalah kain hitam bertuliskan kaligrafi emas yang menyelimuti Ka’bah. Tradisi mengganti kiswah dilakukan setiap 9 Dzulhijjah, bertepatan dengan hari Arafah. Sejak era Nabi Ismail AS, kiswah telah menjadi simbol kesucian dan kemuliaan Baitullah.

Pada masa kini, kiswah diproduksi di sebuah pabrik khusus di Mekkah, menggunakan sekitar 670 kilogram sutra dan 120 kilogram benang emas dan perak. Proses pembuatannya memakan waktu berbulan-bulan dan melibatkan para pengrajin terampil. Kiswah yang sudah tak digunakan biasanya disimpan, dipotong-potong, dan sebagian diberikan kepada tokoh tertentu sebagai cendera mata kehormatan.

Potongan kiswah yang dibawa langsung oleh Bupati Bogor Rudy Susmanto akan dipajang di dalam Masjid Raya Pakansari sebagai penanda nilai spiritual dan kedekatan masyarakat Bogor dengan simbol-simbol keislaman.

Sedangkan, Al Mizab atau talang emas Ka’bah dipercaya penuh dengan keberkahan. Al Mizab adalah talang emas yang mengalirkan air hujan dari atap Ka’bah ke kawasan Hijir Ismail. Sejak zaman Kekhalifahan Utsmaniyah, talang ini dibuat dari emas murni dan terus diperbarui. Umat Islam percaya bahwa berdoa di bawah Al Mizab saat hujan adalah waktu mustajab.

Potongan Al Mizab yang akan diboyong ke Masjid Raya Pakansari adalah bagian dari warisan bersejarah ini, dan akan dilekatkan pada miniatur Ka’bah di halaman masjid sebagai sarana edukasi dan penguatan spiritual.

Adapun pintu Ka’bah adalah simbol keagungan dan kemuliaan. Dalam sejarahnya, pintu ini pernah dibuat dari kayu, lalu dilapisi emas pada masa pemerintahan Raja Khalid bin Abdul Aziz dari Arab Saudi pada 1979. Pintu tersebut menjadi ikon keindahan arsitektur Islam dan hanya dibuka dua kali setahun untuk tamu kehormatan.

Bagian dari bekas pintu Ka’bah yang pernah digunakan kini menjadi koleksi langka. Salah satunya akan turut menghiasi Masjid Raya Pakansari, memperkuat nilai historis dan spiritual masjid tersebut.

Baca Juga: Kiswah dan Talang Emas Ka’bah Segera Hiasi Masjid Raya Pakansari, Serasa di Mekkah!

Bogor Menuju Embarkasi Haji Mandiri

Menurut Rudy Susmanto, pembangunan masjid raya ini juga menjadi bagian dari visi jangka panjang menjadikan Kabupaten Bogor sebagai pusat layanan haji mandiri. Miniatur Ka’bah akan digunakan untuk manasik, sementara ballroom dan museum Islam akan menunjang fungsi edukatif masjid.

“Insya Allah tahun 2027-2028, kalau keuangan daerah memungkinkan dan didukung pemerintah pusat, kita ingin memiliki embarkasi haji sendiri,” ujar Rudy.

Kabupaten Bogor, dengan populasi 5,6 juta jiwa, menjadi penyumbang jemaah haji terbanyak di Indonesia. Tahun ini saja, kuota haji mencapai 3.450 orang.

Dengan hadirnya potongan kiswah, talang emas, dan bekas pintu Ka’bah di Masjid Raya Pakansari, masyarakat Bogor akan memiliki ruang spiritual yang tak hanya indah, tetapi juga bersejarah dan penuh makna.

 

Simak rasioo.id di Google News

 

Lihat Komentar