RASIOO.id – Dua aktivis kemanusiaan Indonesia, Wanda Hamidah dan Faturahman, akhirnya tiba di Tanah Air setelah menjalani misi kemanusiaan yang diwarnai insiden pembajakan oleh tentara Israel.
Keduanya tiba di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, disambut haru keluarga, sahabat, serta sejumlah tokoh publik. Momen kepulangan itu menjadi simbol keteguhan perjuangan untuk mendukung kemerdekaan Palestina dan menghentikan genosida di Gaza.
Wanda dan Faturahman tergabung dalam organisasi Indonesia Global Peace Convoy (IGPC), yang menjadi bagian dari rombongan aktivis kemanusiaan dari 47 negara. Mereka membawa 42 kapal berisi bantuan logistik, di antaranya makanan, obat-obatan, serta perlengkapan bayi untuk warga Gaza yang terdampak blokade.
Namun, pada 2 Oktober 2025, rombongan kapal tersebut dibajak secara ilegal oleh militer Israel di perairan internasional. Insiden ini menuai kecaman luas karena dianggap melanggar hukum maritim internasional dan menghalangi misi kemanusiaan global.
Wanda Hamidah: “Perjuangan Kami Belum Selesai”
Sesampainya di Jakarta, Wanda Hamidah mengungkapkan rasa syukur bisa kembali dengan selamat, namun menegaskan bahwa misi kemanusiaan belum berakhir.
“Selama Palestina belum merdeka, kami akan kembali dengan kapal yang lebih banyak dan pejuang yang lebih besar. Kami akan terus berjuang menghentikan genosida dan memerdekakan Palestina,” ujarnya, Minggu (5/10/2025).
Wanda menjelaskan, misi IGPC diwarnai berbagai tantangan, mulai dari sabotase perjalanan hingga ancaman penangkapan oleh pasukan Israel. Menurutnya, seluruh bantuan yang dibawa adalah kebutuhan dasar masyarakat Gaza, dan aktivitas mereka sah secara hukum internasional.
“Di kapal kami ada makanan, susu formula, popok, dan obat-obatan. Langkah kami dilindungi Konvensi Jenewa. Yang seharusnya diadili bukan aktivis kemanusiaan, tapi mereka yang melakukan genosida,” tegasnya.
Wanda juga menyerukan agar pemerintah Indonesia lebih tegas dalam menekan Israel melalui jalur diplomasi internasional. Ia berharap masyarakat terus bersatu dalam mendukung perjuangan kemanusiaan bagi Palestina.
“Satu PR kita adalah menekan pemerintah agar tidak bekerja sama dengan Israel dalam bentuk apa pun. Stop genosida, stop penjajahan, dan Free Palestine!” ujarnya.
Faturahman: “Bebaskan Aktivis yang Disandera”
Aktivis Faturahman turut mengecam keras tindakan militer Israel yang menahan sejumlah relawan secara ilegal. Ia meminta agar seluruh aktivis yang masih disandera segera dibebaskan tanpa syarat.
“Kurang lebih dua minggu kami menunggu gelombang kedua setelah keberangkatan pertama. Banyak rintangan kami hadapi, mulai dari kapten kapal yang meninggalkan kapal hingga sabotase perjalanan. Kami mohon doa agar para aktivis yang masih disandera segera dibebaskan dan pulang dengan selamat,” ujarnya.
Dukungan dari Publik dan Tokoh Tanah Air
Kedatangan kedua aktivis IGPC ini juga disambut oleh sejumlah tokoh publik, termasuk Zaskia Adya Mecca dan Hanung Bramantyo, yang datang untuk memberikan dukungan moral. Suasana haru dan bangga menyelimuti area kedatangan Bandara Soekarno-Hatta malam itu.
IGPC menegaskan bahwa perjuangan untuk membebaskan Palestina tidak berhenti di sini. Mereka akan terus mengupayakan bantuan kemanusiaan, mendorong diplomasi internasional, dan menyerukan solidaritas global agar blokade Gaza segera diakhiri.
“Ini bukan akhir perjuangan, melainkan awal dari gelombang solidaritas yang lebih besar,” pungkas Wanda.









Komentar