RASIOO.id – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Bogor membantah peryataan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Bogor yang menyebut sejumlah perusahaan di Bumi Tegar Beriman bakal pindah ke Jawa Tengah karena kenaikan Upah Minimum Kabupaten (UMK) di Kabupaten Bogor.
Kepala Disnaker Kabupaten Bogor, Zaenal Ashari menyebut, wacana perpindahan sejumlah perusahaan itu bisa disebabkan oleh menurunnya permintaan ekspor.
“Berkaitan dengan Perusahaan yang pindah itu sebenarnya tidak hanya dikarenakan UMK, barangkali juga karena saat ini bicara order juga mulai turun,” kata Zaenal, Minggu 19 Februari 2023.
Baca Juga : Gelombang PHK di Depan Mata, Apindo Minta Pemkab Bogor Jangan Tutup Mata
Sebab, kata dia, tidak sedikit perusahaan di Kabupaten Bogor yang produknya tidak dipasarkan di dalam negeri, tapi diperuntukkan konsumsi ekspor.
“Karena mereka itu cenderung produknya diekspor ke Amerika dan Eropa,” tegas Zaenal.
Kata Zaenal, menurunnya permintaan ekspor itu disebabkan oleh ekonomi pada negara tujuan ekspor yang belum stabil pasca pandemi covid-19
“Ini mungkin memang dampak pasca covid-19, dan kemudian ditambah dengan isu krisis ekonomi global, sehingga order berkurang,” ungkap dia.
Baca Juga : Tak Sanggup Penuh UMK, 10 Perusahaan di Bogor Bakal Minggat ke Jateng
Sehingga, Zaenal menganggap kenaikan UMK bukan penyebab sejumlah perusahaan hengkang di Bumi Tegar Beriman.
Karena, lanjut dia, dalam memberikan rekomendasi UMK ke Provinsi Jawa tiap tahun, pihak pengusaha, buruh dan pihak pemerintah membuat satu wadah bernama dewan pengupahan untuk memberikan solusi soal UMK yang disepakati oleh ketiga unsur tersebut.
“Jadi saya pikir UMK itu tidak termasuk salah satu dasar, karena UMK itu kan tiap tahun terus berubah,” tutup dia.
Sebelumnya, Ketua DPK Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Bogor, Alexander Frans menyebutkan bahwa wacana 10 pabrik di Bogor yang akan pindah ke Jawa Tengah diduga kuat dikarenakan oleh kenaikan UMK tiap tahu.
“Tentu isu mereka (pabrik) ingin pindah ini sudah dari sejak tiga tahun lalu, mereka pasti mencari UMK yang terjangkau, yang bisa dibayar dengan jumlah produk yang bisa dijual,” kata Alexander, Rabu 8 Februari 2023 lalu.
Reporter: Egi AM
Editor : Ramadhan
1 komentar