Ini Makna Logo Pemkab Bogor yang akan Jadi Rujukan Desain Mahkota Tugu Pancakarsa

 

RASIOO.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menganggarkan Rp500 juta dari APBD 2023 untuk pembangunan Mahkota pada Tugu Pancakarsa. Logo Pemerintah Kabupaten Bogor akan dijadikan referensi utama desain, Pemkab Bogor melalui Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) akan melibatkan sejumlah arsitek untuk mencari desain yang dianggap paling merepresentasikan Kabupaten Bogor dalam desain mahkota tugu tersebut.

Kepala DPKPP Kabupaten Bogor, Ajat R Jatnika mengatakan, jika tidak ada aral melintang, tugu Pancakarsa akan disempurnakan tahun ini. Menurut dia, anggaran untuk membangun mahkota di puncak tugu tersebut sudah dialokasikan dari APBD 2023.

“Kita anggarkan Rp500 juta, tahun ini mudah-mudahan selesai,” kata Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Bogor, Ajat R Jatnika, Jum’at 27 Januari 2023.

Ajat menyampaikan, rencananya, Mahkota Tugu Pancakarsa itu akan berkonsep modern dengan logo Kabupaten Bogor yang menjadi model utamanya.

Ia tidak menampik bahwa pembuatan Mahkota pada Tugu Pancakarsa itu tidak sekali dua kali menjadi perbincangan masyarakat, khususnya sejarawan dan budayawan tentang logo dasar pada Mahkota tersebut. Namun, Ajat meyakinkan dengan menjadikan logo Pemkab Bogor sebagai bahan referensi utama, semestinya prokontra soal itu terselesaikan.

Menurut Ajat, logo Pemkab Bogor memuat unsur-unsur yang sangat filosofis, dan punya keterikatan emosinal bagi masyakat Kabupaten Bogor.

“Kan sebetulnya, apa yang ada di dalam logo (Kabupaten Bogor) itu, sudah meliputi semua aspek baik sosial ekonomi budaya, itu sudah melambangkan,” ungkap Ajat, imbuhnya.

Ia menyebut, logo Kabupaten Bogor itu tidak semuanya diambil dalam proses pembuatan Mahkota Tugu Pancakarsa.

“Kalau (logo) Pemda kan ada kuningnya, tapi kalau lambang Kabupaten Bogor sendiri ada yang di hijaunya itu, di dalamnya, yang Sayaga, Prayoga, Tohaga itu. Kemarin menyampaikan logo itulah yang ditonjolkan,” ungkapnya.

Namun, kata Ajat, logo Kabupaten Bogor itu belum menjadi final dalam pembuatan Mahkota pada Tugu Pancakarsa. Ia tak menampik bahwa akan ada penambahan atau pengurangan dalam proses pembuatan Mahkota Tugu Pancakarsa.

“Sementara kita ngambil main idea nya dari Sayaga, Prayoga dan Tohaga itu, nanti dikombinasikannya apakah dengan kombinasi yang lain. Kan gini, ketika logo Kabupaten Bogor itu dibuat sudah melibatkan budayawan dan sejarawan jaman dulu, munculah ini (Red: logo Pemkab), ini kan bercerita kebudayaan dan sejarah,” ungkap Ajat.

Ia mengaku perbedaan pendapat dari para sejarawan dan budayawan di Kabupaten Bogor merupakan bentuk kepedulian mereka terhadap daerahnya sendiri.

“Kalau ditanya mau kaya gimana logonya, pasti berbeda-beda ada yang mau Tunggul Kawung dan sebagainya. Satu kepala beda pikiran, tapi kalau mau logonya ini kan bercerita Bogor semua, melibatkan sejarawan dan budayawan juga,” paparnya.

Baca Juga : Pemkab Alokasikan Rp500 juta untuk Bangun Mahkota Tugu Pancakarsa

Lalu seperti apa makna logo Pemerintah Kabupaten Bogor?

 

Logo Pemkab Bogor memuat kata “Tegar Beriman” yang merupakan akronim dari Tertib, Segar, Bersih, Indah, Mandiri, Aman dan Nyaman.

Tegar Beriman adalah motto juang Kabupaten Bogor. Motto dan logo Pemkab Bogor ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 tahun 1995.

Logo dengan ‘perisai’ sebagai bentuk utama tersebut memuat beberapa bagian, yakni bagian inti dengan gambar Kujang sebagai simbol senjata tradisional yang juga melambangkan keperwiraan. Selain itu, pada bagian inti juga terdapat gambar Pakujajar yang melambangkan keteguhan mempertahankan tradisi, dan gambar Harupat yang berarti sagar/ruyung, sebagai gagang (perah) kujang. Tiga gambar pad bagian inti itu dibungkus dengan gambar telur yang berarti awal atau inti kehidupan yang ditandai dengan kesucian.

Kemudian pada bagian tengah, terdapat tiga ornamen yang menggabrkan puncak gunung (Meru) aliran sungai, dan segitiga sama sisi. Puncak gunung melambangkan tujuan, aliran sungai merupakan gambaran Sungai Ciliwung dan Cisadane, dua saungai termasyur yang mengapir daratan Kabupaten Bogor. Sementara Segitiga sama sisi yang membingkai gunung dan sungai diartikan sebagai kehati-hatian mengelola sumber daya alam Bogor yang sangat kaya.

Adapun pada bagian luar terdapat gambar lingkaran yang melambangkan kesempurnaan. Artinya perjuangan hidup haruslah ditujukan kearah kesempurnaan lahir dan bathin tanpa cacat seperti lingkaran penuh yang merupakan proyeksi sebuah pola bumi tempat hidup manusia.

Logo Pemkab Bogor memiliki warna hitam dan putih, kuning, hijau, dan biru. Warna Putih melambangkan kesucian, kebenaran dan kebersihan sedangkan hitam melambangkan kebathilan atau kesuraman. Adapun Kuning, merupakan warna emas, melambangkan kejayaan dan kebesaran. Hijau, digunakan sebagai warna dasar mengandung makna kesuburan. Bagi orang Sunda, hijau berarti subur; dan warna Biru, merupakan warna yang menimbulkan kesan keindahan, Seperti laut biru, gunung yang membiru. Karena itu biru melambangkan keindahan. Lambang ini bermakna bahwa Bogor sebagai daerah wisata alam memiliki keindahan alam yang mempesona.

Bagian luar logo menggunakan bentuk perisai. Tiga sudut dalam perisai melambangkan tiga komponen yang menentukan kesejahteraan umat di suatu kawasan / Negara yang disebut dengan “Trinangtung di Bumi” yaitu masyarakat, ulama, cendikiawan dan pemerintahan (Umaro).

Tiga garis sisi membentuk perisai, melambangkan tiga hal yaitu iman, ilmu dan amal yang merupakan benteng kehidupan umat. Perisai yang bertuliskan motto juang “TEGAR BERIMAN” pada bagian bawahnya melambangkan tameng dan benteng yang mampu menjamin keamanan, ketentraman dan kenyamanan hidup lahir dan bathin berupa keimanan yang kuat terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Yang menarik lagi dari unsur yang terkandung dalam Logo Pemkab Bogor, adalah rangkaian kata Prayoga Tohaga Sayaga, Kuta Udayawangsa, dan Tegar Beriman. Prayoga berarti Utama, Tohaga berarti Kokoh dan kuat, Sayaga berarti sedia, siap siaga. Prayoga Tohaga Sayaga mengandung makna pendirian dan perjuangan masyarakat Kabupaten Bogor hendaknya selalu mengutamakan kekokohan, kuat pada pendirian dan perjuangannya serta selalu siap siaga menghadapi berbagai tantangan dalam mencapai cita-cita, mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.

Adapun, Kuta berarti Kota, Udaya berarti fajar, kebangkitan atau pembangkit, Wangsa berarti bangsa atau suku bangsa. Ketiga kata tersebut mengandung makna bahwa Kabupaten Bogor dengan dukungan masyarakatnya hendaklah menjadi pembangkit dan pusat kebangkitan bagi perjuangan pembangunan untuk memperoleh kemajuan dan kemakmuran bangsa.

Tegar Beriman, akronim dari Tertib, Segar, Bersih, Indah, Mandiri, Aman dan Nyaman. Tegar Beriman menggambarkan kondisi masyarakat dan lingkungan alam daerah yang terbentuk oleh perilaku dan usaha masyarakatnya dengan landasan iman yang kokoh. Hal ini juga merupakan perwujudan dari Prayoga Tohaga Sayaga dan Kuta Udaya Wangsa. (*)

 

Reporter : Egi AM

Editor : Ramadhan

 

 

 

Lihat Komentar

3 komentar