RASIOO.id – Jajaran Satreskrim Polresta Bogor Kota, Polda Jawa Barat, menangkap oknum guru berinisial BBS (30).
Guru tersebut diduga melakukan pelecehan seksual kepada belasan anak didiknya didalam sekolah di Kota Bogor.
Guru predator seksual belasan anak itu diketahui bekerja sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) di sekolah yang ada di Kecamatan Bogor Tengah.
“Pelaku ditangkap sekitar pukul 21.00 WIB. (malam kemarin, 11 September 2023),” kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, Kompol Rizka Fadhila, Selasa 12 September 2023.
Dia pun mengklarifikasi jumlah korban dari perbuatan guru predator seksual tersebut.
Hasil pemeriksaan sementara, ada empat korban yang telah menjalani pemeriksaan dan dilakukan visum saat ini.
“Sampai saat ini (polisi) baru melakukan konfirmasi dan memeriksa 8 korban yang sudah di terima identitasnya. Tapi baru 4 yang sudah diperiksa,” ujar Rizka Fadhila.
Mengingat tidak semua korban bisa menceritakan kembali kejadian yang sudah dialaminya.
Polisi Libatkan PPA
Pihaknya melibatkan UPTD PPA dan Polwan PPA untuk memberikan pendampingan. Tujuannya agar korban dapat menceritakan perlakukan apa yang sudah dilakukan terduga pelaku ini.
“Kondisinya sementara ini ke 8 orang kami didampingi UPTD PPA dan Polwan PPA, karena pemeriksaan tidak harus sampai mengalami trauma berlebihan,” ucap dia.
Adapun, anak yang menjadi korban dari perbuatan guru predator seksual ini semuanya berjenis kelamin perempuan.
Ditanya soal kondisi dari ke 8 korban, dijelaskan Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, bahwa korban saat ini masih menimba ilmu di sekolah tersebut.
Tentunya dalam hal kegiatan sehari-hari masih dapat melakukan kegiatan sekolah, namun dalam pemeriksaan ini diperlukan kehati-hatianya.
“Karena tidak mudah untuk mendapatkan dan melakukan pemeriksaan terhadap korban, kita meminimalkan terjadinya efek traumatis terhadap kroban,” ungkap Rizka Fadhila.
“Hasil visum sudah do lakukan pemeriksaan, alhamdulillah hasil visum untuk masa depan anak tidak ada masalah,” sambung dia.
Rizka Fadhila mengaku, terus melakukan komunikasi intensif dengan pihak sekolah, tujuannya agar apabila ada korban lain dari guru predator seksual ini bisa segera melapor ke pihaknya.
“Kita masih melakukan komunikasi intensif dengan sekolah dan memberikan pemahaman, meminimalkan aspek traumatis kepada korban,” tutup dia.
Simak rasioo.id di GoogleNews