RASIOO.id – Tempat Pengolahan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS3R) Mekarwangi merintis harapan penanganan sampah di Kota Bogor.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah mengungkapkan, setahun digagas program Plastic Smart City memperlihatkan hasil menggembirakan. Setidaknya sampah yang jadi masalah perkotaan kini membawa manfaat secara ekonomi, mulai dari memilah sampah plastik yang awalnya tidak memiliki nilai dirubah menjadi satu produk yang bisa dijual.
“Alhamdulillah akhirnya terwujud, Kota Bogor menjadi salah satu yang menjalani program Smart Cities Plastic. Dalam waktu 1 tahun bisa terwujud, luar biasa. Semoga konsisten dalam pengelolaan sampah plastik,” kata Syarifah yang mendampingi Direktur Konservasi WWF Norwegia, Andrew Fitzgibbon dan CMT Director Program WWF Indonesia, Irfan Bakhtiar, di TPS3R Mekarwangi, Kelurahan Mekarwangi, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Jumat 15 September 2023.
Baca Juga : Dedie Rachim Sebut TPST di Denpasar Jadi Contoh Penanganan Sampah di Kota Bogor
Dalam kunjungan tersebut Syarifah Sofiah secara langsung mendapatkan penjelasan ujicoba proses pengolahan sampah plastik menjadi sebuah produk.
Tercatat, sejak tahun 2018 Kota Bogor telah mengeluarkan kebijakan pengurangan penggunaan kantong plastik di pasar-pasar modern maupun pasar tradisional yang secara khusus masih terus digencarkan.
Kepada semua yang hadir, diperlihatkan proses pengolahan sampah plastik menjadi sebuah produk. Proses diawali dengan pemilahan kemudian pencacahan dan proses selanjutnya, sampah yang sudah dicabik menjadi potongan kecil itu dipanaskan dalam sebuah mesin. Luar biasanya lagi, mesin pemanas yang digunakan dibuat komunitas Sumpah Sampah.
Mesin dengan suhu panas tertentu itu melunakan sampah hingga bisa dicetak. Walhasil, sampah berubah wujud berupa batang atau papan plastik dan lainnya yang bisa digunakan untuk berbagai macam kepentingan.
“Dengan adanya TPS3R Mekarwangi yang memiliki nilai lebih dalam mengolah sampah plastik menjadi satu produk bernilai ekonomi diharapkan mampu mengurangi atau bahkan menghilangkan sampah-sampah plastik di Kota Bogor yang biasanya dibuang. Ini menjadi sirkular ekonomi, merubah sampah tidak bermanfaat menjadi satu produk,” sebut Syariah.
Untuk mendukung program tersebut, di beberapa titik di Kota Bogor telah disimpan penampungan sampah botol plastik. Sementara itu sampah plastik yang ada di pengolahan TPS3R Mekarwangi berasal dari 60 RT binaan Satgas Ciliwung yang diketuai Een Irawan Putra.
CMT Director Program WWF Indonesia, Irfan Bakhtiar dalam sambutan menyampaikan, pihaknya mendapat kehormatan diberi kesempatan untuk membantu dan mendukung program Pemkot Bogor dalam pengolahan sampah plastik.
“Kami melihat bahwa kegiatan ini menjadi sesuatu yang sustainable dan benar-benar menjadi tempat belajar bagi yang lain. Tidak hanya memberi manfaat bagi Kota Bogor, tetapi juga Jawa Barat dan nasional,” katanya.
Selain paparan tentang mesin pengolah sampah plastik menjadi produk bernilai oleh Angga Nurdiansah dari Sumpah Sampah.
Ketua Satgas Ciliwung, Een Irawan Putra dalam paparan menerangkan edukasi melalui pendampingan secara rutin kepada RT binaan yang memiliki peranan penting dalam mendukung proses perubahan perilaku dan pengolahan sampah di Kota Bogor, disamping dukungan fasilitasnya sehingga operasional TPS3R Mekarwangi bisa beruji coba dan mampu menghasilkan sebuah produk bernilai dan berguna.
“Ujicoba sudah berjalan selama seminggu, masih banyak yang perlu kita perbaiki. Urusan sampah adalah tentang kolaborasi dan kerja sama. Di sini ada 3 mesin pengolah sampah plastik, untuk mendukung program ini Sumpah Sampah meminjamkan satu mesinnya. Kapasitasnya mampu mengolah 800 kg sampah per hari,” kata Een.
Kegiatan diakhiri dengan penandatangan Mou antara PT Jauhar Hidro Mekatron dengan Rekam Nusantara Foundation untuk pembelian produk dari TPS3R Mekarwangi sebagai bahan utama untuk pembuatan sumur resapan dan ditutup dengan melihat operasional pengolahan sampah plastik menjadi produk berupa balok dan papan plastik.
Simak rasioo.id di GoogleNews