Keutamaan Puasa Ramadan Hari ke 5 dan Salat Tarawih Malam ke 6

 

RASIOO.id – Disebutkan dalam kitab Durratun Nasihin bahwa puasa itu terdapat 3 tingkatan, yaitu :

  1. Puasa orang awam
  2. Puasa orang khawash (istimewa)
  3. Puasa orang khawashil khawash (teristimewa)

Adapun puasanya orang awam, ialah menahan perut dan kemaluan dari menuruti nafsu syahwat.

Adapun puasanya orang khawash (istimewa), yaitu puasanya para shalihin yang menahan dirinya dari semua perbuatan dosa.

Seperti, menjaga lisan dari menggibah, berkata bohong, adu domba, dan sumpah palsu.

Sementara khawashil khawash (teristimewa) ialah menahan hati dari kemauan yang rendah dan dari pemikiran terhadap duniawi dan menahannya juga dari pemikiran kepada selain Allah dengan secara keseluruhan. Apabila orang teristimewa ini berpuasa kemudian berpikir kepada selain Allah maka batallah puasanya. Dan ini adalah martabat para nabi dan para shiddiqiin.

Baca Juga : Keutamaan Puasa Hari Ke-4 dan Salat Tarawih Malam ke-5 dalam Kitab Durratun Nasihin

Hakikatnya kedudukan ini adalah menghadap kepada Allah dengan secara keseluruhan dan berpaling dari selain Allah.

Keutamaan puasa Hari ke-5 :

Keutamaan hari ke-5 puasa Ramadan, Allah memberi umat muslim di surga Al-Ma’wa beribu-ribu kota, setiap kota terdapat seribu rumah, di setiap rumah terdapat seribu meja makan, di atas setiap meja makan tujuh puluh ribu tempat makanan, di setiap tempat makanan tujuh puluh macam makanan yang tidak sama satu dengan yang lain.

Keutamaan salat tarawih malam ke 6 :

وَفِى اللَّيْلَةِ السَّادِسَةِ اَعْطَاهُ اللهُ تَعَالَى ثَوَابَ مَنْ طَافَ بِالْبَيْتِ الْمَعْمُوْرِ وَيَسْتَغْفِرُ لَهُ كُلُّ حَجَرٍ وَمَدْرٍ

Artinya: Pada malam keenam, Allah memberikan pahala seperti pahala malaikat yang tawaf di Baitul Makmur dan setiap batu dan tanahpun memintakan ampunan untuknya.

 

 

 

Simak rasioo.id di Google News

 

Lihat Komentar