RASIOO.id – Ketua Aliansi Gerakan Jalur Tambang (AGJT), Junaedi Adi Putra, mendesak Pemerintah Kabupaten Bogor untuk segera memperbaiki portal pembatas jam operasional truk tambang di Jalan Raya Moh Toha, Kecamatan Parungpanjang, yang mengalami kerusakan parah.
Portal tersebut rusak akibat tersangkut oleh truk trailer yang mengangkut alat berat jenis beko. Junaedi menekankan pentingnya perbaikan segera guna mencegah pelanggaran yang lebih masif oleh truk tambang yang melintas di luar jam operasional yang telah ditetapkan.
“Kami mendesak agar portal di Parungpanjang segera diperbaiki. Jika dibiarkan, banyak truk tambang yang akan melanggar aturan operasional,” tegas Junaedi, Sabtu 14 September 2024.
Baca Juga: Satpol PP Parungpanjang Siap Bantu Dishub Awasi Truk Tambang Selama Portal Rusak
Junaedi juga mencurigai bahwa kerusakan portal sering kali disengaja oleh pihak tertentu, terutama oleh truk tambang yang kerap kali melanggar aturan operasional. Hal ini, katanya, sangat membahayakan para pengguna jalan lainnya yang melintas di jalur tersebut.
“Portal yang rusak di Parungpanjang sering kali terjadi akibat ditabrak, dan jam operasional yang seharusnya dipatuhi kerap dilanggar oleh pengangkut tambang,” imbuh Junaedi.
Sebelumnya, aksi dari komunitas “Parungpanjang Bersatu” juga menyoroti dampak buruk aktivitas tambang, salah satunya adalah meningkatnya kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di kalangan warga sekitar. Mereka menyebut polusi debu yang dihasilkan oleh truk angkutan tambang yang melintas menuju Tangerang dan DKI Jakarta sebagai penyebab utama masalah kesehatan tersebut.
Desakan perbaikan portal dan kepatuhan terhadap jam operasional truk tambang menjadi isu krusial yang harus segera ditindaklanjuti demi menjaga keselamatan warga dan pengendara, serta mengurangi dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat setempat.
Simak rasioo.id di Google News