RASIOO.id – Universitas Mathlaul Anwar (UNMA) Banten sukses menggelar perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW pada Sabtu, 21 September 2024, di GSG KH. Irsjad Djuwaeli, Kampus UNMA. Dengan tema Implementasi Akhlak Rasulullah SAW dalam Kehidupan Sehari-hari, acara ini dihadiri oleh sekitar 500 undangan, termasuk mahasiswa dan masyarakat setempat.
Rektor UNMA, Prof. Dr. HE Syibli Syarjaya, membuka acara dengan mengajak peserta menyanyikan Mars Mathlaul Anwar. Dalam sambutannya, Rektor menekankan pentingnya silaturahmi dan meneladani akhlak Nabi Muhammad yang merupakan Uswatun Hasanah atau teladan terbaik, bukan sekadar pemberi nasihat baik.
“Akhlak Nabi Muhammad adalah teladan yang harus kita ikuti. Dalam Al-Qur’an, beliau adalah Uswatun Hasanah, bukan sekadar Mau’idatul Hasanah,” ujarnya.
Uswatun Hasanah, lanjur Rektor, berarti Nabi Muhammad SAW adalah contoh terbaik dalam perilaku dan akhlak, menunjukkan bagaimana seharusnya kita menjalani hidup dan berinteraksi dengan orang lain.
Adapun, Mau’idatul Hasanah merujuk pada nasihat yang baik. Dengan demikian, ajaran dan akhlak Nabi Muhammad lebih dari sekadar nasihat.
“Beliau adalah contoh hidup yang harus diteladani. Marilah kita meneladani akhlak beliau dalam setiap aspek kehidupan kita,” ajak Rektor.
Perjalanan Pendirian UNMA
Rektor juga mengisahkan perjalanan pendirian UNMA yang dimulai dari Muktamar Mathlaul Anwar ke-13 pada 1985. Pendirian UNMA didorong oleh keputusan berani para pengurus Mathlaul Anwar yang menerima Pancasila sebagai asas organisasi.
Pada 1987, izin operasional Sekolah Tinggi Syariah Mathlaul Anwar (STISMA) dikeluarkan, yang menjadi cikal bakal UNMA. Dalam perkembangannya, Mathlaul Anwar membangun berbagai sekolah tinggi dan pada akhirnya, UNMA resmi berdiri pada 12 Agustus 2001.
Penyerahan Aset Bersejarah
Momen mengharukan terjadi saat keluarga almarhum Drs. HM. Irsjad Djuwaeli menyerahkan aset atas nama beliau kepada Pengurus Besar Mathlaul Anwar. Hj. Trisna Djuwaeli, yang mewakili keluarga, menyampaikan pesan bahwa aset ini bukan untuk anak cucu pendiri, melainkan amanah untuk semua pihak demi kemajuan pendidikan di Banten.
Acara kemudian dipungkasi ceramah, KH. Embay Mulya Syarif yang dalam tausiyahnya menekankan pentingnya meneladani akhlak Nabi Muhammad yang sabar menghadapi berbagai tantangan.
Ia mengajak hadirin untuk menerapkan nilai-nilai luhur yang diajarkan Nabi dalam kehidupan sehari-hari, serta mengingat bahwa setiap kesulitan adalah bentuk didikan Allah agar manusia lebih kuat.
Acara ini dihadiri berbagai tokoh dan keluarga besar Mathlaul Anwar, menciptakan suasana hangat yang memperkuat persaudaraan. Semoga perayaan Maulid Nabi ini tidak hanya menjadi momen refleksi keagamaan, tetapi juga mempererat tali persaudaraan demi kemajuan pendidikan dan kebersamaan di Banten.
Simak rasioo.id di Google News