RASIOO.id – Dua bocah SD tewas dan satu pelajar SMP kritis akibat kecelakaan tragis di Jalan Raya Prada Samlawi, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Sabtu malam, 14 Juni 2025. Motor yang mereka kendarai menabrak truk colt diesel yang sedang mogok di pinggir jalan dengan kondisi minim penerangan.
Peristiwa nahas itu kembali menegaskan urgensi pembangunan Tol Bogor–Serpong yang terkoneksi langsung dengan jalur khusus tambang. Jika tidak, jalan umum di wilayah Rumpin akan terus menjadi medan berbahaya yang merenggut nyawa warga, terutama anak-anak.
Camat Rumpin, Icang Aliudin, menegaskan pentingnya koneksi antara Tol Boser (Bogor–Serpong) dan jalan tambang. Menurutnya, integrasi ini dapat mengalihkan truk-truk besar dari jalan kabupaten yang tidak didesain untuk kendaraan berat.
“Saya inginnya jalan Tol Boser itu terkoneksi dengan jalan khusus tambang, supaya truk itu tidak lagi lewat jalan kabupaten yang menyebabkan kerusakan dan membahayakan warga,” ujar Icang.
Baca Juga: Dilibatkan di Tim Pembebasan Lahan pada Proyek Tol Bogor-Serpong, Sekda : sudah hampir beres!
Minimnya penerangan jalan umum (PJU), tingginya aktivitas truk tambang di malam hari, serta buruknya pengawasan jam operasional truk menjadi faktor penyumbang kecelakaan. Tokoh pemuda Rumpin, Wildan, menyebut para korban—Hasan dan Dian (kelas 6 SD) serta Zidan (SMP)—adalah bukti bahwa kondisi jalan saat ini sangat tidak ramah bagi warga.
“Ini sudah sering terjadi. Kami minta ketegasan soal jam operasional truk dan perbaikan penerangan jalan. Jangan sampai korban terus berjatuhan,” tegasnya.
Jalur Tol Bogor–Serpong rencananya akan melintasi tujuh desa di Kecamatan Rumpin dan terhubung dengan jaringan JORR 3. Jika dibangun dengan koneksi ke jalan tambang, tol ini bukan hanya memperlancar mobilitas regional, tetapi juga menyelamatkan nyawa.
Baca Juga: Jalan Rumpin Kembali Telan Korban Jiwa, Dua Bocah Tewas Tertabrak Truk Tambang
Simak rasioo.id di Google News