Dedie Rachim Ungkap Calon Siswa Bermasalah Lewat Zonasi di Kota Bogor Bertambah jadi 297

Wakil Walikota Bogor merilis penambahan siswa bermasalah melalui jalur zonasi di PPDB 2023 yang terus bertambah.

RASIOO.id – Jumlah pendaftar Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) bermasalah di sekolah setingkat SMPN di Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat terus bertambah.

Saat ini, tercatat ada sebanyak 297 pendaftar PPDB SMPN di Kota Bogor yang terindikasi bermasalah, atau mendaftar masuk sekolah menggunakan data kependudukan palsu.

Hal itu diketahui berdasarkan hasil verifikasi faktual yang dilakukan Tim Khusus Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Seperti yang diungkapkan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim.

“Dari hasil tim evaluasi ya, kemarin Tim PPDB Pemkot Bogor menindaklanjuti hasil temuan di lapangan, ada 297 siswa yang kemungkinan kita akan diskualifikasi untuk ikut dalam PPDB online zonasi,” kata Dedie Rachim kepada wartawan, Selasa 11 Juli 2023.

Baca Juga: Timsus Temukan Pendaftar PPDB Tidak Sesuai di Kota Bogor, Bima Arya : Namanya Langsung Dikeluarkan

Menurut dia, semua ini menyangkut dengan adanya permasalahan pelanggaran di administrasi, terutama di perpindahan yang tidak proper, kemudian juga mungkin ada juga beberapa yang masuk ke pemalsuan dokumen.

Meski begitu, menurut Dedie Rachim, saat ini pihaknya masih akan mendalami terkait persoalan dugaan pemalsuan dokumen tersebut.

Diketahui, total 297 pendaftar PPDB bermasalah di SMPN Kota Bogor ini merupakan akumulasi dari hasil temuan sebelumnya, yakni ada sebanyak 155 siswa yang terindikasi bermasalah, atau mendaftar masuk sekolah menggunakan data kependudukan palsu.

Baca Juga: Bima Arya Tugaskan Inspektorat Telusuri Kecurangan PPDB Zonasi

Sementara, untuk temuan baru berdasarkan hasil verifikasi faktual Tim Khusus Pemkot Bogor, ditemukan ada 142 siswa yang terindikasi bermasalah, atau mendaftar masuk sekolah menggunakan data kependudukan palsu.

Pemkot Bogor Bikin Tim Khusus 

Wali Kota Bogor Bima Arya mengaku menerima laporan dari Tim Khusus, ada sebanyak 913 pendaftar PPDB SMPN di Kota Bogor yang terindikasi bermasalah, atau mendaftar masuk sekolah menggunakan data kependudukan palsu.

Hal itu diungkapkan Bima Arya saat menggelar keterangan pers terkait PPDB di teras Balai Kota Bogor pada Minggu, 9 Juli 2023.

“Jadi saya meminta laporan dari tim verifikasi PPDB, yang dipimpin oleh Pak Irwan (Asisten Pemerintahan), dilaporkan bahwa ada 913 pendaftar yang memiliki indikasi bermasalah,” kata Bima Arya.

“Dan saat ini sudah dilakukan verifikasi faktual di lapangan sejumlah 763 orang, jadi masih ada sekitar 150 lagi yang masih on progres,” sambung dia.

Baca Juga: Diduga Sewenang-wenang, PDAM Kota Bogor Dilaporkan ke Walikota Hingga Polresta

Menurut Bima Arya, dari 913 pendaftar PPDB SMPN di Kota Bogor, yang sudah terverifikasi menggunakan data palsu ada sebanyak 155 orang.

“Dari angka itu sejauh ini, 155 (orang) tidak sesuai. Artinya tidak ditemukan nama yang bersangkutan di lokasi yang didatangi,” ucap Bima Arya.

Meski begitu, diyakini Bima Arya, proses verifikasi faktual pendaftar PPDB ini masih terus dilanjutkan Tim Khusus sampai dua hari ke depan, sehingga masih memungkinkan jumlahnya akan bertambah.

“Dan nanti nama-nama pendaftar yang terbukti tidak ditemukan namanya di lapangan, di domisili yang didaftarkan, maka nama itu akan dikeluarkan,” sambung Bima Arya.

Baca Juga: Bima Arya Dorong Kolaborasi Dengan Wilayah saat Adujak Kota Bogor 2023

“Sekali lagi, nama itu akan dikeluarkan dari pendaftaran PPDB. Otomatis nama yang di bawahnya akan naik ke atas. Dan akan kita umumkan untuk SMP pada hari Selasa, 11 Juli 2023,” ungkap Bima Arya.

Lihat Komentar