RASIOO.id – Pasangan Suami-istri (Pasutri) diduga menjadi korban salah tangkap polisi saat mengisi bahan bakar kendaraannya di SPBU Pasir Angin, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor.
Peritiwa penangkapan yang menimpa Pasutri, Subur dan Titin, terjadi saat mereka sedang melakukan rutinitas harian di SPBU Pasir Angin pada Rabu 7 Februari 2024 sekira pukul 11.08 WIB.
Dalam rekaman video, sebuah mobil berwarna silver terlihat memasuki SPBU untuk mengisi bahan bakar. Namun, tak lama kemudian, 4 hingga 5 mobil lainnya mengepung kendaraan yang dikendarai oleh Subur.
Belasan orang yang diduga sebagai aparat kepolisian secara brutal mengelilingi mobil Subur beserta istrinya.
Subur mengungkapkan betapa kejadian itu berlangsung dengan cepat, di mana ia mendapati dirinya dikepung oleh sekelompok orang tak dikenal.
Lebih mengejutkan lagi, salah satu dari mereka bahkan menodongkan senjata api ke arahnya, sementara Subur masih berada di dalam mobil.
“Saya mau ngisi bensin di pom bensin pasir angin tiba-tiba saya digedor sama seseorang, saya gak tau itu anggota apa bukan, tapi dia ngeluarin senjata katanya saya dituduh sindikat perampokan kata orang-orang itu,” ucap Subur, Minggu 11 Februari 2024.
Baca Juga : Kasus Benal Salah Tangkap dan Dianiaya Polisi, Mahasiswa Minta Mabes Polri Copot Kapolres Sukabumi
Subur terpaksa mengikuti perintah mereka setelah diancam dengan senjata. Bahkan, ia diseret dan tangannya diikat tanpa belas kasihan.
“Saya diseret, terus tangan saya diikat, disitu saya berontak karena saya gak terima dituduh sindikat perampokan sama orang-orang itu,” ujarnya.
Subur juga dipaksa mengakui tindakan kejahatan yang tak pernah dilakukannya, sambil ditahan secara paksa di dalam mobil.
“Saya dipaksa mengakui kesalahan saya, katanya saya nyolong sofa apa gimana gitu,” tuturnya.
Tak hanya itu, kekerasan fisik juga dialami oleh Subur dan istrinya.
“Saya dijedotin ke kursi mobil Avanza, sama istri saya ditarik-tarik, sampe dia trauma sampe sekarang, jadi gak bisa jualan (karena trauma),” terangnya.
Namun, setelah para pelaku tak mendapatkan yang diinginkan, mereka pergi tanpa berkata sepatah pun.
“Setelah itu saya ditinggal aja begitu aja, gak ada permintaan maaf atau gimana,” paparnya.
Tak terima dengan perlakuan kejam tersebut, Subur mengejar mobil-mobil tersebut ke kawasan Metland Cileungsi, mencoba mencari penjelasan atas kebrutalan yang mereka alami.
“Saya ngejar dia sampe ke Metland, mereka ada di Metland, mau saya samperin kenapa mereka pada mabur, pada pergi orang-orang itu tuh,” ungkap Subur.
Kesaksian Subur memperlihatkan pemandangan kejam dan pelanggaran hak asasi manusia yang jelas. Ia kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Cileungsi, berharap keadilan akan ditegakkan.
Simak rasioo.id di Google News