RASIOO.id – Provinsi Banten akan menghadapi pesta demokrasi dan akan menentukan sosok kepala daerah yang menahkodai daerah tanah jawara tersebut.
Sastrawan Banten ternama Rois Rinaldi berharapa, Banten dipimpin oleh sosok yang mengerti kearifan lokal dan punya visi yang jelas membangun masa depan Banten.
Menurut dia, silih berganti pemimpin di Banten dalam belakangan ini, tidak ada sosok pemimpin yang mengerti Banten.
“Saya belakangan ini tidak mengerti mengapa pemimpin-pemimpin di Banten itu tidak mengerti Banten itu apa, beberapa rekor menjadi Provinsi paling tidak bahagia dijawab dengan nanti dengan saya menari kata Almuktabar (Pj Gubernur). Menurut saya, sangat mengkhawatirkan jawaban semacam itu,” tegasnya pada Rabu 15 Mei 2024.
Baca Juga: KPU Banten Siap Hadapi Pilkada Serentak di Tanah Jawara
Ia menyoroti pelbagai persoalan di Banten yang dinilai memiliki prestasi buruk sebagai pemerintahan.
“Banten sebagai Provinsi nomor 1 pengangguran di Indonesia juga tidak pernah menjadi wacana penting dalam narasi kepemimpnan kita, ketertinggalan Banten dalam berbagai bidang tekhnologi,” terangnya.
Kemudian, kata Presiden Gabungan Komunitas Sastra Asean (GAKSA) mengingatkan pentingnya pemimpin mempunyai ide dan gagasan untuk Banten
“Juga tidak ada wacananya jadi banten hari ini tanpa wacana tanpa ide antar satu pemimpin ke pemimpin yang lain seakan-akan hanya mengisi satu ruang tanpa maksud tanpa pikiran tanpa harapan. Pemimpin Banten yang harus ada adalah mereka yang mengerti soal-soal Banten yang dapat menjadikan kultur banten sebagai satu bentuk yang utuh budaya banten sebagai keperibadiannya terimplementasikan,” jelasnya.
Selanjutnya, berbicara tentang tata ruang, tata kota, kesempatan pendidikan, perhatian terhadap talenta pemimpin di Banten yang mampu melihat Banten secara utuh.
“Banten hari ini adalah pemimpin yang diharapkan mampu melihat secara menyeluruh apa soal-soal di Banten dan punya ide, punya pikiran soal kebantenan harus ada proposal tentang bagaimana membentuk Banten dan menjalankan kepemimpinan banten yang sejak dulu punya ide sama sekali atau sekurang-kurangnya tak pernah terdengar idenya apa,” tutupnya.
Simak rasioo.id di Google News