RASIOO.id – Puluhan pemuda di Kecamatan Rumpin menggelar aksi tabur bunga hingga menyalakan lilin di jalan yang menjadi lokasi dua siswa SMP tewas mengenaskan karena terlindas truk tambang. Aksi juga dilakukan di depan Kantor Kecamatan Rumpin. Massa menggelar aksi teatrikal dan menilai Pemerintah Kabupaten Bogor tidak becus mengatasi konflik lalulintas angkutan tambang hingga banyak menelan korban nyawa akibat kecelakaan.
Koordinator aksi Ibnu Sakti Mubarok mengatakan, aksi ini sebagai refleksi bentuk solidaritas atas kejadian dua pelajar SMP yang merupakan warga Desa Sukasari yang terlindas kendaraan truk tronton.
“Aksi ini sebagai kekecewaan kita sebagai masyarakat Rumpin, terkait tidak efektifnya Perbub Nomer 56 tahun 2023 tentang jam operasional truk tambang,”ujar Sakti, Kamis 8 Agustus 2024, malam.
Ia mengatakan, aksi ini bertujuan menuntut penerapan jam operasional truk tambang di wilayah kecamatan rumpin ini bisa di laksanakan dengan baik.
Menurutnya, penerapan jam oprasional ini sebagai komitmen pengusaha transpoter dan pengusaha tambang bisa sejalan dengan kepentingan masyarakat.
“Banyaknya kecelakaan, karena banyaknya kendaraan truk tambang yang berlalulalang di jam yang seharusnya tidak beraktifitas,”ucap Sakti.
“Sehingga berimbas pada banyaknya korban kecelakaan lalulintas dengan truk tambang. Korban, dari ibu rumah tangga, para pekerja, dan anak sekolah serta para santri ini setiap tahun pasti ada,” imbuh dia.
Aksi tersebut jug diikuti oleh korban selamat akibat kecelakaan dengan truk tambang beberapa tahun lalu. Korban bernama Devi itu datang dengan mengenakan kursi roda dan hingga kini masih harus menjalani rawat jalan di Rumah Sakit.
Devi berharap, tidak ada lagi korban kecelakaan dengan truk tambang seperti dua orang siswa kemarin.
“Jangan ada lagi seperti saya, kalau berkendaraan perlu hati – hati terutama bagi kendaraan besar dan bermuatan berat, sekiranya bisa pelan, ya pelan saja agar tidak ada lagi yang berduka seperti kemarin,” tutup Devi seusai aksi berlangsung.
Dalam aksinya, masa juga membawa sejumlah tulisan bernada sindiran keras terhadap pemerintah. Kerumunan mereka, membuat arus lalulintas tersendat dan antrian panjang truk tambang hingga pengguna jalan lain. Aksi massa tersebut mendapat pengawalan ketat dari aparat gabungan, Satpol PP, Kepolisian hingga TNI dari Polsek dan Koramil setempat.
Simak rasioo.id di Google News