RASIOO.id – Ketua Harian Bogor Istimewa, Arif Bahtiar meyakini, edukasi politik yang masif kepada masyarakat mampu menekan angka tingginya pragamatisme pemilih di Kabupaten Bogor.
Hal itu ia sampaikan menanggapi angka pragmatisme Pemilih yang mencapai 50 persen di Kabupaten Bogor menjelang pemilih kepala daerah berdasarkan hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI).
Relawan Calon Bupati-Wakil Bupati Bogor itu menyadari, pragamatisme politik memang sulit untuk diubah. Namun, kesulitan itu bukan berarti tidak bisa diubah.
“Merubah mindset berfikir masyarakat soal bahayanya pragamatisme politik dan pentingnya memilih pemimpin yang baik itu tidak gampang, tapi bisa dilakukan,” kata Arif Bahtiar di acara diskusi publik bersama relawan Rudy-Ade, Senin, 28 Oktober 2024.
“Tidak gampang itu karena tidak semua orang bisa melakukan itu,” tambah dia.
Arif meminta para relawan terus melakukan edukasi soal pentingnya pemimpin yang memiliki visi misi visioner dibanding memilih pemimpin berdasarkan angka rupiah.
“Berikan pemahaman kepada masyarakat, misalnya Rp50 itu buat apa, hanya terasa sesaat. Tapi pemimpin yang layak itu dirasakan selama lima tahun ke depan. Sampaikan program realistis Rudy-Ade kepada masyarakat ,” jelas dia.
Menurutnya, dengan memberikan pemahaman dan edukasi politik secara terus menerus, masyarakat akan paham bagaimana mereka bersikap dalam memilih pemimpin mereka.
“Kenapa saya bilang seperti itu, karena saya merasakan sendiri. Tanggapan masyarakat positif. Tapi harus kita kawal terus suara-suara itu,” jelas dia.
Ia menyakini, jika edukasi politik itu dilakukan secara masif oleh seluruh relawan, maka kemenangan Rudy-Ade adalah kemenangan yang benar-benar diharapkan perubahannya oleh masyarakat.
“Mulai dari diri sendiri, kita tularkan ke orang lain. Meski persentasenya kecil, tapi kalau masif bisa besar dan berpengaruh pada penurunan angka pragamatisme Pemilih itu,” tutupnya.
Simak rasioo.id di Google News
