Wakili BKSAP DPR RI, Ravindra Airlangga Gelar Pertemuan Strategis dengan Parlemen Uni Eropa

RASIOO.id – Dalam rangka memenuhi undangan Parlemen Uni Eropa, delegasi Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI yang terdiri dari Mardani Ali Sera, Ravindra Airlangga, Bramantyo Suwondo, dan Jazuli Juwaini, mengadakan serangkaian pertemuan dengan sejumlah pimpinan komite parlemen Uni Eropa.

Rombongan mendapat pendampingan dari Duta Besar Indonesia untuk Belgia, Andri Hadi.

Dalam pertemuan dengan Wakil Ketua Komite Perdagangan Internasional Uni Eropa, Luliu Winkler, kedua pihak mendorong percepatan perjanjian Indonesian-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA), yang saat ini telah mencapai 80% kesepakatan teks perjanjian.

Ravindra Airlangga menyampaikan bahwa jika perjanjian ini terselesaikan, potensi peningkatan nilai perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa diperkirakan mencapai 2 miliar dolar AS.

Selain itu, pembahasan juga mencakup kebijakan ReFuel Aviation Uni Eropa, yang bertujuan meningkatkan penggunaan Sustainable Aviation Fuel (SAF) di sektor transportasi udara.

“Di pertemuaan ini kami meminta agar biofuel yang berasal dari palm fatty acid distillate (PFAD) Indonesia dapat diterima sebagai bahan baku berkelanjutan dalam pasar aviasi Uni Eropa, mengingat bahwa ICAO telah mengakui PFAD sebagai sumber bahan baku yang memenuhi standar SAF,” kata Ravindra dalam rilisnya, Senin, 17 Februari 2025.

Selanjutnya, Sambung dia, dalam pertemuan dengan Ketua Komite Internasional Parlemen Eropa, David McAllister, serta Ketua Relasi ASEAN, Wouter Beke, kedua belah pihak menegaskan pentingnya peran ASEAN dalam menjaga stabilitas kawasan.

“Mereka juga menegaskan komitmen terhadap “rules-based order” dalam hubungan antarnegara, termasuk dalam penyelesaian sengketa maritim terkait dengan “nine-dash line” yang harus diselesaikan melalui mekanisme United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS),” ucapnya.

Selain itu, pentingnya implementasi lima poin konsensus (Five-Point Consensus) dalam penyelesaian krisis Myanmar turut menjadi sorotan.

“Delegasi Indonesia dan Uni Eropa menyatakan keyakinannya bahwa proses ini dapat berjalan lancar,”kata Ravindra.

Apalagi, mengingat keanggotaan OECD akan meningkatkan kepercayaan global terhadap Indonesia, mendorong arus investasi, serta memperluas akses pasar internasional.

“Pertemuan ini mencerminkan komitmen kuat antara Indonesia dan Uni Eropa dalam memperkuat kerja sama di berbagai sektor strategis demi kepentingan bersama,” tegas Ravindra.

Pertemuan ditutup dengan diskusi bersama Wakil Presiden Parlemen Eropa, Martin Housik, yang membahas proses aksesi Indonesia ke dalam Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).

 

Simak rasioo.id di Google News

Lihat Komentar