Retno mengatakan, para pemimpin ASEAN di Phnom Penh menyatakan upaya lain apapun harus mendukung implementasi 5PC.
Sementara itu, Indonesia, sebagai Ketua ASEAN 2023, telah terlibat dalam lebih dari 110 pendekatan atau engagements yang sangat intensif dengan semua pemangku kepentingan di Myanmar.
“Ini adalah upaya yang sangat kompleks dan tidak mudah sama sekali,” kata Retno.
Engagements tersebut, kata Retno, hanya sebuah sarana dan yang terpenting adalah bahwa saat ini merupakan waktu yang tepat untuk mendorong dialog di antara pihak-pihak di Myanmar.
Retno menekankan bahwa dialog akan membuka jalan bagi terciptanya solusi politik, dan hanya solusi politik yang dapat menciptakan perdamaian yang tahan lama.
“Kami masih sangat prihatin melihat aksi kekerasan yang terus berlanjut dan meningkat di Myanmar,” katanya.
Indonesia Kecam Kekerasan di Myanmar
Indonesia juga mengecam keras penggunaan aksi kekuatan dan kekerasan di Myanmar.
“Indonesia mendesak semua pemangku kepentingan untuk mengecam aksi kekerasan di Myanmar sebagai langkah penting untuk membangun kepercayaan,” katanya.
Selain itu, Indonesia mendorong semua pihak untuk turut memberikan bantuan kemanusiaan ke Myanmar dan memungkinkan terjadinya dialog.
Terkait bantuan kemanusiaan, menurut Retno, telah ada beberapa kemajuan upaya.
Namun, beberapa anggota ASEAN menolak hadir karena ketidaksetujuan mereka terhadap pertemuan itu.
Thailand memberikan pembenaran atas pertemuan tersebut, dengan mengatakan bahwa dialog dengan junta sangat diperlukan untuk melindungi negaranya, yang memiliki perbatasan panjang dengan Myanmar.
Sebagai informasi, situasi di Myanmar menjadi tidak kondusif usai junta militer mengkudeta pemerintahan pada 1 Februari 2021.
Junta militer menculik Presiden Myanmar Win Myint hingga penasihat negara sekaligus ketua Partai Liga Demokrasi Nasional (NLD) Aung San Suu Kyi.
Karena kudeta tersebut, warga di Myanmar akhirnya melakukan demo besar-besaran menolak junta militer. Namun, junta militer menggunakan kekerasan untuk melawan warga. ASEAN sepakat memblokir Myanmar dari segara aktivitas di level politik.
Myanmar tidak pernah lagi diundang alias dilarang menghadiri pertemuan tingkat senior di ASEAN hampir dua tahun terakhir, termasuk pertemuan menteri luar negeri ASEAN dan kepala pemerintahan.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan, Indonesia siap berbicara dengan junta Myanmar terkait konflik di negara tersebut.
Hal tersebut menjadi salah satu kesimpulan penting dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, pada 10-11 Mei 2023.
Simak rasioo.id di GoogleNews