RASIOO.id – Dalam waktu dekat, pemilihan kepala daerah tahun 2024 akan segera digelar. Kabupaten Bogor menjadi salah satu daerah yang akan mengalami pergantian kepemimpinan lima tahunan tersebut.
Lalu siapakah yang akan memimpin Kabupaten Bogor lima tahun mendatang? Rupanya hal itu bukan persoalan inti pada gelaran pilkada nanti. Tentunya, banyak sekali pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh Bupati terpilih. Meskipun menyelesaikan masalah di daerah dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia bukanlah tugas yang mudah.
Pilkada memang selalu menjadi momen penting dalam dinamika politik disetiap daerah. Tak jarang sejumlah putra terbaik bangsa berebut kekuasaan hingga berujung konflik.
Baca Juga : Pengamat Sebut Gibran Cawapres Jadi Pintu Keberanian Pemuda Berkontestasi di Pilkada
Dibalik persaingan yang sengit, Pilkada seharusnya menjadi ajang rekonsiliasi dan persatuan berbagai elemen masyarakat, khususnya di tingkat kepemudaan.
Di tengah dinamika politik yang kompleks, Pemuda Kabupaten Bogor menunjukkan peran yang sangat penting dalam meredakan ketegangan dan membangun rekonsiliasi. Melalui berbagai inisiatif, pemuda dari berbagai latar belakang dan afiliasi politik bekerja sama untuk menciptakan suasana yang kondusif menjelang Pilkada.
Kehadiran pemuda di Kabupaten Bogor sudah selayaknya menjadi lilin penerang ditengah kebuntuan arah memilih pemimpin.
Kabupaten Bogor dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia, menyumbang 1.6 Juta penduduk di usia muda dari total 6.1 Juta jiwa. Hal itu berdasarkan pada data Badan Pusat Statistik Indonesia (BPS) tahun 2022.
Sayangnya, meskipun memiliki jumlah penduduk terbesar, Kabupaten Bogor merupakan kontributor utama dalam angka pengangguran di Indonesia.
Mengamati beberapa tantangan yang dihadapi di Kabupaten Bogor, para generasi muda merasa tidak hanya bergantung pada siapa yang akan dipilih nanti. Oleh karena itu pemuda harus hadir untuk mengawal setiap perubahan dan pembangunan di Kabupaten Bogor.
Agenda rekonsiliasi seharusnya melepaskan diri dari identitas partai atau organisasi yang kaku. Di sinilah kedewasaan akan diuji. Jika kaum muda mengabaikan agenda rekonsiliasi, maka akan menciptakan siklus kepemimpinan yang buruk di masa depan untuk Kabupaten Bogor.
Ajang rekonsiliasi seharusnya lebih dari sekadar pertemuan berbagai pandangan; itu seharusnya menjadi kesempatan untuk memperbaiki hubungan di Kabupaten Bogor. Diperlukan gagasan dan pandangan untuk masa depan Kabupaten Bogor, dan sangat diharapkan kontribusi dari pemuda. Karena, siapa pun yang akan menjadi Bupati nantinya, peran utama harus tetap dimainkan oleh kaum muda.
Segala usaha yang akan dilakukan menjelang pemilu 2024 diharapkan menjadi sumber harapan dan inspirasi untuk kemajuan Kabupaten Bogor. Meskipun terdapat perbedaan pendapat dan preferensi politik di masyarakat, namun tidak ada konflik yang berarti. Pemuda telah membuktikan kapasitas mereka sebagai agen perubahan yang positif dalam membangun masyarakat yang inklusif dan demokratis. Inilah aspirasi bersama dari momentum Pilkada 2024 sebagai upaya rekonsiliasi.
Ditulis oleh : Ibnu Firmansyah, ST
(Sekretaris MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Bogor)
Simak rasioo.id di Google News