RASIOO.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten menegaskan bahwa harga beras di pasaran akan kembali normal dengan masuknya bulan panen raya di Maret 2024 ini. Daerah-daerah lumbung padi di Provinsi Banten saat ini telah memasuki masa panen raya, yang berpotensi memenuhi kebutuhan beras masyarakat, termasuk untuk Ramadan dan Idul Fitri 1445 Hijriyah.
“Angka itu cukup baik, apalagi di bulan Maret 2024 ini sudah memasuki masa panen raya. Jika stok gabah melimpah, maka Nilai Tukar Petani (NTP) juga akan kembali normal, pun dengan harga berasnya,” ungkap Kepala BPS Provinsi Banten, Faizal Anwar, dalam ekspos perkembangan inflasi di Provinsi Banten.
Baca Juga : Di Bogor Ketersediaan Beras Langka dan Mahal di Pasaran
Faizal juga menyebutkan bahwa angka inflasi bulan Februari 2024 sebesar 0,52 persen, di mana harga beras menjadi penyumbang inflasi sebesar 0,28 persen. Ini merupakan gabungan dari inflasi antar wilayah cakupan Indek Harga Konsumen (IHK) lima Kabupaten dan Kota di Provinsi Banten.
Menyikapi hal ini, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distan) Provinsi Banten, Agus M Tauchid, menyampaikan bahwa ada 45,287 hektar padi siap panen pada bulan Maret ini, menghasilkan 166,741 ton beras. “Itu merupakan hasil panen dari masa tanam bulan Desember 2023, di mana saat ini sudah memasuki masa musim penghujan,” kata Agus.
Agus juga menyoroti bahwa panen raya di bulan April 2024, yang bertepatan dengan bulan Ramadan dan Idul Fitri 1445 Hijriyah, diperkirakan akan meningkatkan kebutuhan beras, terutama untuk selamatan dan zakat fitrah. “Atas kondisi itu, kebutuhan konsumsi beras kita tingkatkan yang dalam kondisi normal hanya 119,677 ton menjadi 131,645 ton,” ujarnya.
Adapun keberhasilan ini tidak lepas dari arahan Pj Gubernur Banten, Al Muktabar, untuk mempercepat masa tanam, ungkap Agus. “Itu kemudian yang kami lakukan,” tambahnya.
Simak rasioo.id di GoogleNews