RASIOO.id – Janji hanya tinggal janji, pembangunan mega proyek Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Parung di wilayah Utara, Kabupaten Bogor, sebesar Rp93 Miliar, cuma berbentuk sebuah klinik.
Janji politik demi meraup suara pun belum teralisasikan hingga kini. Terlebih, pembangunan yang rencananya menjadi rumah sakit ini syarat akan dugaan korupsi. Kejaksaan Negeri Kabupaten Bogor pun merilis kerugian negara sekitar Rp 36 Miliar yang diduga di korupsi.
Baca Juga: Kejaksaan Negeri Kabupaten Bogor Sebut Ada Dugaan Korupsi Rp32 M di Pembangunan RSUD Parung
Sedangkan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi Jawa Barat merilis kerugian negara di pembangunan RSUD Parung ada Rp 13 Miliar.
Meski berbeda angka, yang jelas kedua lembaga ini merilis ada kerugian negara yang tak tanggung-tanggung nilainya.
Tak hanya itu, gagal menjadi rumah sakit umum daerah, Pemkab Bogor kini secara gencar dengan menghabiskan anggaran publikasi di Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kabupaten Bogor merilis dan mengkampanyekan bahwa kini telah usai pembangunan klinik utama di wilayah Parung.
Padahal, DED hingga pagu anggaran dari mega proyek tersebut adalah rumah sakit bukan klinik kecil. Sedangkan, tulisan RSUD Parung masih menempel dengan jelas di gedung tersebut.
Dalam statusnya di media sosial, Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan pun sempat dicibir oleh warga net yang mempertanyakan tentang keberadaan rumah sakit yang kini berubah hanya menjadi klinik.
Ketidakpuasan nampak tergambar oleh salah satu warga net. Dalam postingan Instagram Iwan Setiawan, warga net mengomentari alasan Pemkab Bogor tidak jadi membangunkan mereka RSUD.
“Mengapa tidak buat Rumah Sakit saja pak. Mengingat Parung jauh akses RS,” kata akun hanark2021.
Dia mengomentari dalam postingan yang direpost Iwan Setiawan dari akun @Kabupaten.Bogor yang nampak membanggakan diri telah adanya Klinik di wilayah Bogor Utara.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Burhanudin tidak menampik bahwa pembangunan RSUD di wilayah Bogor Utara itu merupakan janji politik Ade Yasin dan Iwan Setiawan.
Baca Juga: Babak Baru Dugaan Korupsi Pembangunan RSUD Parung
“Yang jelas RSUD itu merupakan program pencapaian Bogor Sehat dari Pancakarsa, itu memang prioritas kita juga,” kata Burhan, Selasa 7 Februari 2023.
Namun, menurut Burhanudin, proses akreditasi RSUD itu memerlukan waktu paling sebentar yakni tiga tahun. Sementara, jabatan kepala daerah saat ini hanya tinggal menghitung bulan.
“Proses akreditasi RS itu paling cepat 3 tahun. Akreditasi tu syaratnya harus tiga, fisik memenuhi, alat kesehatan dan alat kedokterannya lengkap, yang ketiga SDM nya siap,” ungkap Burhanudin.
Dari pengalamanan sebelumnya, kendala utama lamanya proses akreditasi RSUD di Kabupaten yakni soal Sumber Daya Manusia (SDM) alias dokter spesialis yang terbatas.
“Yang paling berat di kita itu dokter-dokter spesialis. Pengalaman Leuwiliang dan Cileungsi, lamanya akreditasi itu di pemenuhan SDM,” kata dia.
Ia bahkan mengklaim bahwa Pemkab Bogor bisa saja menganggarkan untuk infrastruktur dan kelengkapan alat kesehatan dalam satu tahun anggaran.
“Pengalaman di (RSUD) Leuwiliang dan Cileungsi itu di SDM, kalau fisik kita bisa anggaran dalam setahun, aldok (alat kedokteran) juga bisa langsung,” tutup Burhanudin.
Kritikan pedas pun datang bukan hanya dari warga net, namun juga dari Aktivis Bogor. Mahasiswa BEM Universitas Muhammadiyah Bogor, Panca Aditya Nugraha mengatakan, Plt Bupati Bogor harus merealisasikan apa yang menjadi janji kepada masyarakat. Sebab, kata dia, kemenangan Ade Yasin-Iwan Setiawan tidak akan ada jika tidak ada suara dari masyarakat yang menggantungkan harapannya kepada Ade-Iwan.
“Oleh karenanya, pemerintah hari ini harus bisa mengoptimalkan apa saja janji yang belum direalisasikan, segera direalisasikan termasuk pembangunan RSUD ini sangat di penting untuk masyarakat,” kata Panca.
Menurut dia, pelayanan sektor kesehatan merupakan hal penting yang harus dikedepankan oleh para pemangku kepentingan, terlebih di Kabupaten Bogor bagian Utara yang belum memiliki pelayanan mumpuni untuk kesehatan masyarakat.
Baca Juga: Rencana Bangun RSUD tapi Jadinya Klinik, Warga Net Cibir Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan
“Apalagi ditambah dengan rumitnya ketika mengurusi orang yang mau di rawat di RSUD di Kabupaten Bogor. Maka, saya menekankan pemeritah daerah untuk segera merealisasikan RSUD yang ada di parung karna ini betul-betul harus segera direalisasikan agar masyarakat tidak kesusahan ketika membutuhkan pelayanan kesehatan,” tutup Panca.
“Reporter: Egi AM
Editor: Wibowo