RASIOO.id – Koalisi Banten Maju (KBM) plus, yang terdiri dari 10 partai politik dengan Gerindra sebagai pemimpinnya, baru saja mendeklarasikan pasangan calon kepala daerah se-Banten. Langkah ini mendapat perhatian dari pengamat politik Dedi Kurnia, Magister Universitas Pertahanan (UNHAN).
Menurut Dedi, koalisi besar yang mendukung Andra Soni dan Dimyati Natakusumah adalah strategi yang diperlukan untuk menghadapi Airin Rachmi Diany, yang sudah dikenal luas dan memiliki tingkat akseptabilitas serta elektabilitas yang tinggi.
“Jika mengacu pada teori strategi Arthur F. Lykke, ada tiga komponen utama dalam strategi: ends (tujuan), means (sumber daya), dan ways (cara),” jelas Dedi pada Senin, 5 Agustus 2024.
Baca Juga: Pengamat UNPAK Bogor Soroti Pentingnya Aspek Budaya dalam Visi-Misi Calon Kepala Daerah
Dedi menjelaskan bahwa dalam konteks ini, tujuan utama (ends) adalah memenangkan pemilihan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur. Sumber daya (means) yang diperlukan mencakup pendanaan besar, dukungan banyak partai politik, dan sumber daya lain yang bisa digunakan untuk memenangkan pertarungan ini. Komponen terakhir, yaitu cara (ways), adalah strategi khusus yang digunakan untuk meningkatkan popularitas, akseptabilitas, dan elektabilitas pasangan calon.
“Saya yakin tim Andra-Dimyati sudah memiliki cara-cara jitu untuk mencapai tujuan mereka. Dinamika politik menjelang 27 November 2024 masih sangat fluktuatif,” ujar Dedi.
Namun, Dedi juga mengingatkan bahwa koalisi besar bisa menghadapi tantangan dalam mencapai kesepakatan, karena harus mempertimbangkan kepentingan banyak pihak.
“Koalisi besar rentan terhadap ketidakstabilan jika terjadi perpecahan atau ketidaksepakatan di antara anggotanya. Kurangnya komunikasi yang efektif dapat memperlambat gerak koalisi,” kata Dedi.
Meski begitu, Dedi menambahkan bahwa kelebihan koalisi besar adalah mampu merepresentasikan keanekaragaman ideologi konstituennya. Selain sebagai sumber daya seperti yang diungkapkan oleh Lykke, koalisi besar juga diharapkan mampu menjaga stabilitas politik di parlemen.
“Banyaknya partai dalam koalisi dapat membawa berbagai ide dan pendapat, memperkaya proses pemenangan dan menarik lebih banyak pemilih,” tutup Dedi.
Simak rasioo.id di Google News