RASIOO.id – Ketua KPU Kabupaten Bogor, M. Adi Kurnia mengaku belum bisa berkomentar terkait turunnya partisipasi pemilih pada Pilkada serentak 2024 di Kabupaten Bogor.
Angka partisipasi berdasarkan hitung cepat LSI Denny JA hanya dikisaran 54,54 persen, jauh dari target KPU Kabupaten Bogor yang sebelumnya optimis partisipasi sebesar 85 persen lebih tinggi 14 persen dari Pilkada 2018 lalu.
“Terkait partisipasi kami belum bisa berstatemen karena prosesnya kita rekapitulasi berjenjang dari tingkat TPS,” kata Adi, Kamis 28 November 2024.
Meski begitu, Adi Kurnia merasakan adanya penurunan animo masyarakat saat pemantauan TPS yang ia lakukan pada hari pelaksanaan pungut hitung Pilkada.
Ia mengaku, salah satu penurunan animo masyarakat adalah jauhnya jarak tempuh masyarakat dengan TPS yang sudah ditetapkan.
“Pertama, karena kondisi TPS. Karena aturan regulasi dari KPU RI, untuk satu TPS itu 400-600 pemilih, itu yang menyebabkan lokasi TPS itu kejauhan dengan warga,” jelas dia.
Baca Juga: Parah, Partisipasi Pemilih di Kabupaten Bogor Cuma 54 Persen, Sangat Jauh dari Target KPU
Selain menyalahkan regulasi tersebut, dinamika politik dengan dua pasangan calon juga dituding menjadi penyebab menurunnya animo masyarakat untuk memilih Calon kepala daerah mereka, khsusunya di Kabupaten Bogor.
“Bisa dibedakan 2018 sama 2024 ini, 2018 partisipasi masyarakat di Kabupaten Bogor di angka 71 persen, dengan kondisi lima calon,” jelas dia.
Baca Juga: Partisipasi Pemilih di TPS Prabowo Cuma 69,24 Persen Jauh Dari Target KPU Bogor 85 Persen
Bedanya, kata Adi, pada Pilkada 2018 lalu, pasangan calon rajin melakukan sosialisasi kepada masyarakat, sehingga banyak masyarakat yang tersentuh dan membuat partisipasi naik.
“Sekarang sedikit berbeda, banyak masyarakat yang tidak tersentuh oleh Paslon maupun tim Paslon, begitu pun dengan Parpol yang mengusung, kalau dilihat gak se-masif 2018,” jelas dia.
Sebelumnya, Peneliti LSI Denny JA, Anggit Gustriadi menjelaskan bahwa partisipasi pemilih di Kabupaten Bogor mengalami degradasi yang signifikan dari Pilkada sebelumnya.
“Jadi hadirnya pemilih di TPS di wilayah Kabupaten Bogor dari 1.908 tps pemilih hanya hadir di 54,54 persen, artinya tingkat partisipasi publik untuk memberikan hak suaranya terhadap calon Kepala Daerah di Kabupaten Bogor itu rendah terhitung sangat rendah,” kata dia.
Padahal, M. Adi Kurnia berulang kali dengan percaya diri akan meningkatkan partisipasi masyarakat 14 persen lebih tinggi dari Pilkada 2018 yang hanya 71 Persen. Artinya, Adi menargetkan 85 persen partisipasi masyarakat pada Pilkada 2024.
Namun, target yang selalu digemborkan itu sangat jauh dari harapan. Merunut hasil hitung cepat LSI Denny JA, angka partisipasi pada Pilkada 2024 ini, turun kurang lebih 15 persen lebih rendah dari Pilkada sebelumnya.
Simak rasioo.id di Google News